MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Pemkab Madiun bakal melanjutkan operasi pasar (OP) khusus migor kendati pemerintah pusat telah menghapus subsidi. Upaya tersebut akan terus dilakukan hingga harga di pasaran benar-benar stabil. ‘’OP migor curah tetap diteruskan,’’ kata Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop-UM) Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo, Minggu (5/6).
Harga dan stok migor sempat bergejolak sejak awal tahun ini. Berbagai upaya dilakukan pemerintah menangani masalah tersebut. Salah satunya lewat OP. Kendati saat ini harga cenderung melandai, namun belum seperti yang diharapkan. ‘’Saat ini mayoritas sudah mulai turun jadi Rp 16 ribu per kilogram. Tapi, itu belum sesuai HET (harga eceran tertinggi) Rp 15.500,’’ ungkap Toni.
Menurut dia, ada sejumlah alasan pihaknya masih akan melakukan OP migor curah. Antara lain, pengendalian harga agar tidak kelewat tinggi dari ketentuan. ‘’Antusiasme masyarakat terhadap OP migor curah juga masih tinggi,’’ sebutnya.
Beberapa kali disperdagkop-UM menggelar OP migor curah bekerja sama dengan sejumlah distributor. Tujuannya, memangkas tahapan alur perniagaan. Tidak lewat pedagang, tapi langsung ke masyarakat atau konsumen. ‘’Hal seperti ini dilakukan untuk mengendalikan harga,’’ jelas Toni.
Kemarin (3/6), misalnya. OP migor curah dilaksanakan di kantor disperdagkop-UM. Enam ribu liter disiapkan untuk konsumen kategori pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Seperti pedagang kaki lima (PKL), warung, dan angkringan. ‘’OP migor curah juga dilakukan di tiga titik lain,’’ sebutnya. (den/c1/sat)