MEJAYAN, Jawa Pos Radar Madiun – Sebagian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Madiun girang. Akhirnya mereka mendapatkan minyak goreng (migor) murah di kompleks Pendapa Muda Graha kemarin (8/3). ‘’Alhamdulillah, dapat tujuh karton,’’ kata Endang Susilowati, pengusaha jajanan makaroni dari Dolopo.
Endang akan segera menggunakannya untuk produksi. Sebab, tempat usahanya nganggur sejak sekitar tiga minggu terakhir. Harga mahal dan kelangkaan migor membuat usahanya kelimpungan. ‘’Besok (hari ini, Red) mulai produksi, semoga ke depan harga migor normal,’’ harapnya.
Migor murah seharga Rp 13.300 per liter khusus pelaku UMKM itu merupakan bantuan pusat. Syaratnya harus memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan nomor induk berusaha (NIB). Per pengusaha mendapat jatah tujuh karton migor, isi 18 liter per karton. Total 334 karton untuk 64 pelaku UMKM. ‘’Diharapkan produksi UMKM bisa aktif kembali,’’ tutur Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo, Rabu (9/3).
Sejauh ini bantuan migor murah dari pemerintah bukan hanya untuk pelaku UMKM. Masyarakat umum dan pedagang pasar tradisional juga menjadi target operasi pasar. Toni mengungkapkan, penyaluran puluhan ribu liter itu sebagai solusi problematika migor. Mulai kelangkaan, harga tinggi, sampai panic buying. ‘’Pantauan per kemarin (8/3), harga migor sudah normal di Rp 14 ribu per liter,’’ klaimnya. (den/c1/sat/her)