MEJAYAN, Jawa Pos Radar Madiun – Belakangan pengusaha tahu di Kabupaten Madiun sambat dengan kenaikan harga kedelai. Namun, dinas perdagangan, koperasi, dan usaha mikro (disperdagkop-UM) setempat membantahnya. ‘’Hasil pantuan kami harga kedelai normal, bahkan turun,’’ kata Kabid Perdagangan Disperdagkop-UM Kabupaten Madiun Toni Eko Prasetyo, Senin (21/2).
Toni mengungkapkan, pihaknya update harga berbagai komoditas di sejumlah pasar daerah saban hari. Dia mengklaim harga kedelai di kabupaten ini aman. Alias tidak ada perubahan signifikan. Untuk kedelai impor, harga stabil Rp 11.875 per kilogram. ‘’Yang lokal malah turun sekitar tiga persen, dari Rp 14 ribu menjadi Rp 13.500 per kilogram per hari ini (kemarin, Red),’’ ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pabrik tahu di Kabupaten Madiun terpaksa memperkecil ukuran lantaran harga kedelai meroket. Produsen menyebutkan bahwa harga normal kedelai di kisaran Rp 8.000 per kilogram. Soal itu, Toni berdalih belum mengetahui detailnya. Namun, dia berhanji  akan menindaklanjuti sesegera mungkin. ‘’Nanti akan ada tim yang turun ke lapangan untuk mengecek,’’ tuturnya.
Toni mengatakan, kedelai merupakan komoditas kedaerahan. Artinya, perbedaan harga bisa terjadi antara daerah satu dengan lainnya. Untuk Kabupaten Madiun, potensi peningkatan harga kedelai rendah. Sebab, komoditas tersebut banyak dihasilkan di daerah sendiri. ‘’Di Kabupaten Madiun banyak petani kedelai, soal harga kemungkinan besar minim terjadi,’’ yakinnya. (den/c1/sat)