MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Meski sejauh ini belum ditemukan adanya kasus positif, pemkab mewaspadai potensi ternak unggas terjangkit avian influenza (AI). Salah satunya, meminta para peternak melakukan upaya antisipasi penyakit yang juga dikenal dengan istilah flu burung itu.
‘’Di sela vaksinasi PMK (penyakit mulut dan kuku, Red) dan pengendalian LSD (lumpy skin disease), kami berikan edukasi tentang penyakit AI kepada warga,’’ ujar Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta, Senin (20/3).
Bagus menyebutkan, penyakit flu burung bisa diantisipasi dengan selalu mengandangkan ternak unggas. Selain itu, melakukan desinfeksi dan memisahkan ternak yang sakit. ‘’Kalau sakit sebaiknya tidak diperjualbelikan,’’ tuturnya. ‘’Ternak juga perlu diberi vitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuhnya. Imbuh Bagus.
Dia mengatakan, hewan ternak yang terjangkit flu burung menunjukkan ciri-ciri khusus. Di antaranya, keluar lendir dari mulutnya. Lalu, mata unggas berair dan bengkak-bengkak. ‘’Kalau ayam sudah nyekrukuk (lesu, Red) bisa jadi terkena flu burung,’’ sebutnya.
Flu burung, kata dia, merupakan penyakit dengan risiko kematian cukup tinggi. Pun, jika tidak segera dikendalikan, cepat menyebar. ‘’Wilayah Kabupaten Madiun yang paling rentan flu burung Kecamatan Dolopo dan sekitarnya. Soalnya, di sana banyak peternakan ayam,’’ pungkasnya. (mg3/isd)