30.6 C
Madiun
Saturday, March 25, 2023

Ribuan Lahan Pertanian di Kabupaten Madiun Digerus Pabrik dan Hunian

MEJAYAN, Jawa Pos Radar Caruban – Lahan pertanian di Kabupaten Madiun semakin terdegradasi. Alih fungsi lahan kian meluas. Dari 32 ribu hektare, rata-rata 2 hingga 3 ribu hektare lahan pertanian tak digunakan lagi untuk bercocok tanam.

Kasi Pendayagunaan Lahan dan Air Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun Triambodo Andi Kristantiya mengatakan, setiap bulan pasti ada lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi hunian atau pabrik. Kebanyakan lahan itu berada di dekat jalan nasional maupun di sepanjang pintu tol Krapyak. ”Banyak investor yang membeli tanah di Mejayan dan Pilangkenceng untuk dibangun pabrik. Itu paling signifikan,” ujarnya, Minggu (21/11).

Jika lahan pertanian terus berkurang, tak menutup kemungkinan kabupaten ini bakal terhapus predikatnya sebagai lumbung beras di Jawa Timur. Sebab, tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan produksi padi. ‘’Nanti malah takutnya ada permainan harga (beras) juga dari importir,’’ katanya.

Baca Juga :  Puluhan Destinasi Wisata Mati Suri

Banyaknya lahan beralih fungsi diduga karena minimnya kesadaran petani mempertahankan kepemilikan lahannya. Sementara disperta tak punya kewenangan untuk menahan karena lahan itu kepemilikan perorangan. ”Kami hanya bisa menyarankan agar tetap dipertahankan, terutama lahan yang kualitasnya bagus,” tuturnya.

Problem ini diperparah pandangan bahwa bertani kurang menjanjikan. Teknologi penunjang yang belum berkembang juga melemahkan pertanian hingga mudah dipermainkan harganya setiap panen. ”Sekarang ini pekerjaan tani hanya ditekuni orang yang sudah sepuh-sepuh. Anak-anak muda jarang yang tertarik,’’ ungkapnya.

Disperta memprioritaskan bantuan terhadap 21.587,4 hektare lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Madiun. Agar panen yang diperoleh lebih maksimal sehingga dapat mem-back up berkurangnya produksi dari lahan yang telah beralih fungsi. ‘’Kalau LP2B tidak boleh dialihfungsikan kecuali benar-benar urgen,” tegasnya. (tr1/c1/fin/her)

MEJAYAN, Jawa Pos Radar Caruban – Lahan pertanian di Kabupaten Madiun semakin terdegradasi. Alih fungsi lahan kian meluas. Dari 32 ribu hektare, rata-rata 2 hingga 3 ribu hektare lahan pertanian tak digunakan lagi untuk bercocok tanam.

Kasi Pendayagunaan Lahan dan Air Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun Triambodo Andi Kristantiya mengatakan, setiap bulan pasti ada lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi hunian atau pabrik. Kebanyakan lahan itu berada di dekat jalan nasional maupun di sepanjang pintu tol Krapyak. ”Banyak investor yang membeli tanah di Mejayan dan Pilangkenceng untuk dibangun pabrik. Itu paling signifikan,” ujarnya, Minggu (21/11).

Jika lahan pertanian terus berkurang, tak menutup kemungkinan kabupaten ini bakal terhapus predikatnya sebagai lumbung beras di Jawa Timur. Sebab, tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan produksi padi. ‘’Nanti malah takutnya ada permainan harga (beras) juga dari importir,’’ katanya.

Baca Juga :  Sosok KSAL Yudo Margono di Mata Teman Sekolah

Banyaknya lahan beralih fungsi diduga karena minimnya kesadaran petani mempertahankan kepemilikan lahannya. Sementara disperta tak punya kewenangan untuk menahan karena lahan itu kepemilikan perorangan. ”Kami hanya bisa menyarankan agar tetap dipertahankan, terutama lahan yang kualitasnya bagus,” tuturnya.

Problem ini diperparah pandangan bahwa bertani kurang menjanjikan. Teknologi penunjang yang belum berkembang juga melemahkan pertanian hingga mudah dipermainkan harganya setiap panen. ”Sekarang ini pekerjaan tani hanya ditekuni orang yang sudah sepuh-sepuh. Anak-anak muda jarang yang tertarik,’’ ungkapnya.

Disperta memprioritaskan bantuan terhadap 21.587,4 hektare lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Madiun. Agar panen yang diperoleh lebih maksimal sehingga dapat mem-back up berkurangnya produksi dari lahan yang telah beralih fungsi. ‘’Kalau LP2B tidak boleh dialihfungsikan kecuali benar-benar urgen,” tegasnya. (tr1/c1/fin/her)

Most Read

Artikel Terbaru

Dinkes Magetan Beli Susu Rp 800 Juta

Stok MinyaKita Ada, tapi Terbatas

Keliling Tambal Sulam Jalan Berlubang

Kang Giri Pastikan Harga Bapok Aman

Rusak, 15 Pasar Butuh Direhab