MEJAYAN, Jawa Pos Radar Madiun – Ratusan desa di Kabupaten Madiun digerojok anggaran melimpah tahun ini. Baik berupa dana desa (DD) maupun alokasi dana desa (ADD). ‘’Total DD dan ADD tahun ini sekitar Rp 342 miliar,’’ kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Madiun Joko Lelono, Jumat (25/2).
Joko mengungkapkan, DD tahun ini sudah tertransfer 100 persen. Dana dari pusat itu total sekitar Rp 162 miliar. Anggaran bakal digunakan untuk sejumlah sektor prioritas. Sebanyak 40 persen untuk bantuan langsung tunai (BLT) DD. Sedangkan 20 persen lainnya untuk ketahanan pangan hewani.
Dia menuturkan, peruntukan 20 persen DD untuk ketahanan pangan hewani itu berkaitan dengan pemulihan pascapandemi. ‘’Termasuk minimal delapan persen untuk penanganan Covid-19,’’ imbuh Joko.
Bagaimana dengan ADD? Joko menyebutkan, jatah tahun ini sekitar Rp 180 miliar. Pun, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat serta  menyelesaikan masalah sesuai karakter tiap desa. ‘’Tiga tahun terakhir ini ADD 20 persen. Misal 10 persen, itu kurang mencukupi, untuk operasional dan gaji perangkat sudah habis,’’ ungkapnya.
Sekadar diketahui, Kabupaten Madiun memiliki 198 desa. Hitungan kasar, tahun ini tiap desa digelontor anggaran sebesar Rp 1,7 miliar. Perinciannya, sebanyak Rp 800 juta dari DD dan Rp 900 juta ADD. Nominal itu terbilang tinggi ketimbang desa di daerah lain. ‘’Untuk ADD akan cair bulan ini,’’ sebut Joko.
Joko mengklaim, penggunaan anggaran, baik DD maupun ADD, sudah berjalan sesuai aturan. Pun, pemkab ambil bagian dalam setiap tahap terkait anggaran tersebut. ‘’Mulai perencanaan program sampai evaluasi kami kawal,’’ pungkasnya. (den/c1/isd/her)