MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di tol bulan ini meningkat signifikan. Faktor human error diklaim PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) sebagai penyebab utamanya. ‘’Mei ini (hingga kemarin, Red) lima korban meninggal dunia di tol akibat kecelakaan,’’ kata Humas JNK Ujang Rohmana, Rabu (25/5).
Jumlah tersebut sama persis dengan tiga bulan awal (Januari-Maret) tahun ini. Sedangkan sepanjang April lalu tercatat satu nyawa melayang di jalan bebas hambatan. Dalam lima bulan ini total sudah ada 11 korban tewas. ‘’Rata-rata kecelakaan terjadi karena kelalaian pengendara, karena mengantuk,’’ ungkap Ujang.
Sejatinya berbagai upaya telah dilakukan JNK untuk meminimalkan laka lantas di tol. Seperti memasang rambu peringatan batas kecepatan. Pun melengkapi puluhan kamera pengawas di sepanjang ruas wilayah Kabupaten Madiun. Total ada 105 unit closed–circuit television (CCTV). Pun, dua unit smart CCTV yang dapat mendeteksi kecepatan kendaraan. ‘’Kami berharap pengemudi di tol taat aturan agar tidak terjadi kecelakaan,’’ pintanya.
Laka lantas terbaru yang berujung maut terjadi Senin (23/5) sore lalu di Km 620B ruas tol Ngawi-Kertosono masuk Desa Bongsopotro, Saradan. Insiden tabrak depan-belakang itu mengakibatkan Asih Asmoro Wibowo, 43, warga Desa Kepanjen, Delanggu, Klaten, tewas di lokasi kejadian. Korban adalah penumpang truk boks B 9754 FXV yang menumbur truk N 8651 GG di depannya. ‘’Hasil analisis kami, laka disebabkan sopir truk boks ngantuk,’’ duga Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto.
Roni menjelaskan, dua truk yang terlibat laka itu melaju dari timur ke barat. Truk boks dikemudikan Bagas Fajar Setyo Prakoso, 22, warga Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo. Sementara truk lainnya disopiri Samiajianto, 68, warga Jalan H. Agus Salim, Kecamatan/Kota Batu. Dua truk sama-sama terguling di lokasi kejadian. ‘’Barang bukti surat-surat dan kendaraan yang terlibat laka kami amankan untuk proses lebih lanjut,’’ tuturnya. (den/c1/sat)