MADIUN, Jawa Pos Radar Caruban – Puluhan calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Penyebabnya, hingga batas waktu yang ditentukan mereka belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Madiun Bisri Mustafa menjelaskan, CJH yang gagal berangkat itu total sebanyak 70 orang. ‘’Perinciannya, 42 dari kategori urut porsi dan 28 cadangan,’’ ujarnya kemarin (24/5).
Bisri mengatakan, total CJH Kabupaten Madiun yang berangkat haji tahun ini sebanyak 462 orang. Perinciannya, 375 lunas urut porsi dan 87 lunas cadangan. Dari jumlah itu, 393 di antaranya akan berangkat pada 29 Mei mendatang. ‘’Masuk kloter 17. Sedangkan 46 jemaah lainnya akan ikut kloter akhir,’’ ungkapnya.
Dia menyebutkan, banyak faktor yang menjadikan alasan mereka belum melunasi BPIH hingga masa perpanjangan berakhir pada 19 Mei lalu. Diantaranya, usia lanjut dan tidak ada pendamping keluarga, kesehatan, dan besaran BPIH yang naik.
Ada pula yang menunggu mahram, meninggal, dan dialihkan ke ahli waris sehingga baru bisa berangkat tahun depan. ‘’Yang belum melunasi 13 persen dari kuota yang tersedia,’’ sebutnya. ‘’Karena tidak ada instruksi perpanjangan pelunasan lagi, jadi fix yang belum lunas itu tidak bisa berangkat tahun ini,’’ imbuh Bisri. (mg3/isd)
MADIUN, Jawa Pos Radar Caruban – Puluhan calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Madiun dipastikan batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Penyebabnya, hingga batas waktu yang ditentukan mereka belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Madiun Bisri Mustafa menjelaskan, CJH yang gagal berangkat itu total sebanyak 70 orang. ‘’Perinciannya, 42 dari kategori urut porsi dan 28 cadangan,’’ ujarnya kemarin (24/5).
Bisri mengatakan, total CJH Kabupaten Madiun yang berangkat haji tahun ini sebanyak 462 orang. Perinciannya, 375 lunas urut porsi dan 87 lunas cadangan. Dari jumlah itu, 393 di antaranya akan berangkat pada 29 Mei mendatang. ‘’Masuk kloter 17. Sedangkan 46 jemaah lainnya akan ikut kloter akhir,’’ ungkapnya.
Dia menyebutkan, banyak faktor yang menjadikan alasan mereka belum melunasi BPIH hingga masa perpanjangan berakhir pada 19 Mei lalu. Diantaranya, usia lanjut dan tidak ada pendamping keluarga, kesehatan, dan besaran BPIH yang naik.
Ada pula yang menunggu mahram, meninggal, dan dialihkan ke ahli waris sehingga baru bisa berangkat tahun depan. ‘’Yang belum melunasi 13 persen dari kuota yang tersedia,’’ sebutnya. ‘’Karena tidak ada instruksi perpanjangan pelunasan lagi, jadi fix yang belum lunas itu tidak bisa berangkat tahun ini,’’ imbuh Bisri. (mg3/isd)
