23.9 C
Madiun
Tuesday, March 21, 2023

Gedung Pinjam Pakai MA Kare Madiun Rusak

KARE, Jawa Pos Radar Caruban – Sejak buka 2009 lalu hingga saat ini, Madrasah Aliyah (MA) Kare masih pinjam gedung milik MTsN Kare. Pun, kini mulai rusak. Plafon ambrol lantaran atap bocor. Rangka kayu atap juga lapuk. ‘’Kerusakan banyak terjadi pada plafon,’’ kata Kepala MA Kare Andri Sri Wahyuni kemarin (25/11).

Andri mengungkapkan, dua dari delapan kelas rusak parah. Yakni, plafonnya jebol. Sehingga, siswanya waswas menempati ruang kelas tersebut. Akhirnya, ruang kelas dialihfungsikan menjadi gudang. ‘’Itu untuk sementara saja,’’ ujarnya.

Pihaknya berusaha memperbaiki sesegera mungkin. Pun, bagian genting sudah selesai dan tinggal membetulkan plafonnya. Namun, pihaknya terkendala anggaran. Sebab, MA swasta tersebut juga sedang membangun gedung sendiri agar tidak numpang terus. ‘’Jadi, anggaran harus dibagi dua,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Sosialisasikan Cukai, Pemkab Madiun Bakal Gelar Event Mlaku Bareng Bupati

Pihaknya harus membagi anggaran untuk renovasi gedung madrasah di Dusun Gondosuli, Kare, yang ditempati saat ini. Pun, untuk pembangunan gedung sendiri di Dusun Seloaji, Randualas. Apalagi pembangunan yang dimulai 2018 tersebut sempat terhenti awal 2019 lalu. ‘’Tidak ada dana untuk meneruskan pembangunan,’’ bebernya.

Pihaknya sering mengajukan bantuan di SIM Sarpras Kemenag. Namun, tidak membuahkan hasil. Pihaknya juga rajin membuat proposal agar ada donatur yang membantu. ‘’Dana yang kami pakai untuk renovasi dan pembangunan mengandalkan bantuan donatur. Apa pun kami terima, karena itu juga niat baik,’’ ucapnya. (tr1/c1/sat/her)

KARE, Jawa Pos Radar Caruban – Sejak buka 2009 lalu hingga saat ini, Madrasah Aliyah (MA) Kare masih pinjam gedung milik MTsN Kare. Pun, kini mulai rusak. Plafon ambrol lantaran atap bocor. Rangka kayu atap juga lapuk. ‘’Kerusakan banyak terjadi pada plafon,’’ kata Kepala MA Kare Andri Sri Wahyuni kemarin (25/11).

Andri mengungkapkan, dua dari delapan kelas rusak parah. Yakni, plafonnya jebol. Sehingga, siswanya waswas menempati ruang kelas tersebut. Akhirnya, ruang kelas dialihfungsikan menjadi gudang. ‘’Itu untuk sementara saja,’’ ujarnya.

Pihaknya berusaha memperbaiki sesegera mungkin. Pun, bagian genting sudah selesai dan tinggal membetulkan plafonnya. Namun, pihaknya terkendala anggaran. Sebab, MA swasta tersebut juga sedang membangun gedung sendiri agar tidak numpang terus. ‘’Jadi, anggaran harus dibagi dua,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkab Madiun Gelar Pelatihan Kerja Tanpa Bantuan Modal Pasca-Pelatihan Kerja

Pihaknya harus membagi anggaran untuk renovasi gedung madrasah di Dusun Gondosuli, Kare, yang ditempati saat ini. Pun, untuk pembangunan gedung sendiri di Dusun Seloaji, Randualas. Apalagi pembangunan yang dimulai 2018 tersebut sempat terhenti awal 2019 lalu. ‘’Tidak ada dana untuk meneruskan pembangunan,’’ bebernya.

Pihaknya sering mengajukan bantuan di SIM Sarpras Kemenag. Namun, tidak membuahkan hasil. Pihaknya juga rajin membuat proposal agar ada donatur yang membantu. ‘’Dana yang kami pakai untuk renovasi dan pembangunan mengandalkan bantuan donatur. Apa pun kami terima, karena itu juga niat baik,’’ ucapnya. (tr1/c1/sat/her)

Most Read

Artikel Terbaru