MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Madiun harus berjibaku hingga ratusan kali melakukan tindakan penyelamatan sepanjang tahun lalu. Baik terkait peristiwa kebakaran maupun non-kebakaran.
Kabid Kesiapsiagaan Satpol PP Kabupaten Madiun Hartoyo menyebutkan, sepanjang tahun lalu pihaknya melakukan 390 tindakan penyelamatan. Dari jumlah itu, 27 di antaranya penanganan insiden kebakaran. Sedangkan sisanya non-kebakaran. ‘’Misalnya evakuasi binatang berbahaya, penanganan pohon tumbang, dan pelepasan cincin dari jari,’’ ujarnya kemarin (26/1).
Tindakan penyelamatan yang dilakukan satpol PP sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan signifikan dibanding 2021.
Pada tahun itu, kata Hartoyo, petugasnya hanya melakukan 298 tindakan penyelamatan. Perinciannya, 27 kebakaran dan 261 non-kebakaran (selengkapnya lihat grafis). ‘’Jadi, kebakaran turun dan non-kebakaran naik,’’ katanya.
Menurut dia, penurunan angka tindakan penyelamatan kebakaran mengindikasian upaya pencegahan telah berjalan baik. ‘’Sementara, kenaikan non-kebakaran menunjukkan bahwa masyarakat sudah semakin paham dengan fungsi layanan kami,’’ sebutnya.
Hartoyo mengatakan, wilayah denngan kejadian kebakaran tertinggi sepanjang tahun lalu adalah Kecamatan Dolopo, Kebonsari, Dagangan, dan Geger. Mayoritas dipicu faktor kelalaian manusia. Sedangkan penanganan evakuasi hewan berbahaya didominasi ular dan sarang tawon. ‘’Alhamdulillah tidak pernah ada korban jiwa,’’ ujarnya.
Kendati angka kasus kebakaran turun, Hartoyo mengimbau warga tetap melakukan upaya pencegahan seperti mengecek kondisi instalasi listrik di rumah dan memastikan kompor tidak menyala saat hendak bepergian. ‘’Saat membakar sampah juga diperhatikan betul apinya,’’ pungkasnya. (mg3/isd)
Ratusan Kali Lakukan Penyelamatan
2021
- Kebakaran 37
- Non-kebakaran 261
2022
- Kebakaran 27
- Non-kebakaran 363