MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Upaya menekan tingkat kefatalan insiden kebakaran di Kabupaten Madiun terus dilakukan. Mulai dengan menambah pos siaga pemadam kebakaran (damkar) hingga pengadaan mobil pemadam baru.
‘’Tahun ini kami ajukan pembangunan pos baru di wilayah selatan,’’ kata Kabid Damkar Satpol PP Hartoyo kemarin (27/1).
Hartoyo menyebutkan, jumlah pos siaga damkar saat ini masih jauh dari angka ideal. Bagaimana tidak, dengan 15 wilayah kecamatan, sejauh ini pemkab hanya memiliki dua pos. Masing-masing di kantor satpol PP di Mejayan dan Pendapa Muda Graha, Kota Madiun.
Kondisi serupa terjadi pada unit mobil damkar. Saat ini pemkab hanya memiliki empat armada dan satu unit mobil suplai.
‘’Pendirian pos baru ini untuk memotong jalur agar golden time tercapai. Terutama di wilayah selatan seperti Dolopo dan sekitarnya. Di sana, dari pos sektor terdekat membutuhkan minimal 20 menit untuk mencapai lokasi,’’ bebernya.
Pasar ikan di eks sub terminal Dolopo rencananya akan difungsikan sebagai pos sektor damkar baru. Sementara, tambahan armada damkar direncanakan sebanyak satu unit. ‘’Idealnya, satu kecamatan satu pos sektor,’’ tutur Hartoyo kepada Jawa Pos Radar Caruban.
Tak hanya sarana yang terbatas, kata Hartoyo, jumlah personel damkar juga terbilang minim. Saat ini hanya ada 40 petugas yang terdiri 32 relawan dan 8 aparatur sipil negara (ASN).
Padahal, idealnya di satu pos sektor diisi 18 personel dengan tiga kali sif. ‘’Kalau nanti pos sektor baru sudah terealisasi tentunya akan ada penyesuaian penataan personel dan sarana yang ada,’’ imbuhnya.
Sekadar diketahui, sepanjang tahun lalu Satpol PP Kabupaten Madiun menerima sedikitnya 27 laporan insiden kebakaran. Mayoritas terhadu di wilayah selatan seperti Kecamatan Dolopo, Kebonsari, Geger, dan Dagangan. (mg3/isd)