NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Puluhan kios Pasar Besar Ngawi (PBN) kosong melompong. Tiada pedagang menempati 55 kios dari total 485 di lantai satu dan dua. Dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK) beralasan kekosongan itu efek belum beralih statusnya pengelolaan pasar rakyat semimodern tersebut.
‘’Posisi saat ini masih diminta memanfaatkan, bukan mengelola,’’ kata Kepala DPPTK Ngawi Yusuf Rosyadi kemarin (2/2).
Yusuf mengatakan, aset PBN usai dibangun ulang dua tahun lalu masih milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR). Pihaknya memperoleh informasi bahwa lembaga yang dinakhodai Basuki Hadimuljono itu urung memproses pelimpahan asetnya ke pemkab. ”Karena Kementerian PUPR ingin melakukan penyempurnaan PBN tahun ini,’’ ujarnya.
Dia membeberkan, penyempurnaan meliputi perbaikan atap yang masih sering bocor. Juga, pembenahan bangunan agar tidak terjadi tampias ketika hujan deras mengguyur. Instalasi listrik dan lampu juga diperbaiki.
Proyek tersebut dibarengi pembangunan sistem parkir elektronik (e-parkir). ‘’Kami akan mengisi kios yang lowong setelah asetnya diserahkan ke pemkab,” ucapnya sembari menyebut Kementerian PUPR bakal melelang proyek perbaikan bulan depan. (sae/cor)
DERET ANGKA TEMPAT BERDAGANG PASAR BESAR
Lantai 2
- 174 kios 3×3 meter
- 216 kios 2,25 x 2,25 meter
Lantai 1
- 95 kios 3×3 meter
- 140 los 2,25 x 2,25 meter
- 474 los 1,25×1,25 meter
Kios Kosong
- 35 kios kosong 3×3 meter di lantai 2
- 20 kios kosong 3×3 meter di lantai 1
Sumber: DPPTK Ngawi