23.7 C
Madiun
Monday, June 5, 2023

Risiko Kematian Covid-19 Tinggi, Pemkab Ngawi Jor-joran Vaksinasi Lansia

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Bukan rahasia umum bahwa vaksinasi mampu menekan fatalitas pasien Covid-19 dari kematian. Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi mencatat dua penderita virus korona yang meninggal dunia pekan lalu sama sekali belum diimunisasi.

Kepala Dinkes Ngawi Yudono mengungkapkan, dua pasien Covid-19 yang meninggal merupakan kalangan lanjut usia (lansia). Keduanya diketahui memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Yakni, penyakit jantung dan kanker. Gangguan kesehatan tersebut meningkatkan risiko kematian atas paparan virus korona. ‘’Secara kebetulan kedua pasien itu juga belum ikut vaksinasi,’’ katanya, Selasa (8/2).

Dinkes memasang tameng untuk melindungi lansia dan warga berkomorbid. Salah satu strateginya menggencarkan imunisasi dosis kedua dan ketiga terhadap kalangan rentan tersebut. ‘’Karena berdasarkan epidemiologi, tingkat gejala varian Omicron lebih rendah, lebih cepat sembuh, dan fatalitasnya lebih kecil dibandingkan Delta,’’ bebernya.

Baca Juga :  Pencarian ASN Bunuh Diri, Petugas Sisir Bengawan Solo Hingga Bojonegoro

Yudono menyampaikan, terjadi peningkatan kasus positif dalam beberapa hari terakhir. Dari sebelumnya satu digit naik menjadi dua digit. Kecenderungan tersebut membuat lembaganya meningkatkan tindakan kuratif. Antara lain, menambah jumlah ranjang perawatan di RSUD dr Soeroto dan menyiapkan RS Geneng sebagai tempat isolasi terpadu. ‘’Bentuk antisipasi kalau penularan Covid-19 masif,’’ tuturnya.

Di sisi lain, dinkes meminta masyarakat meningkatkan penerapan protokol kesehatan. Tindakan preventif mesti didukung kedisiplinan mengenakan masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. ‘’Apalagi, saat ini Ngawi kembali menerapkan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) level 2,’’ pungkas Yudono. (sae/c1/cor/her)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Bukan rahasia umum bahwa vaksinasi mampu menekan fatalitas pasien Covid-19 dari kematian. Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi mencatat dua penderita virus korona yang meninggal dunia pekan lalu sama sekali belum diimunisasi.

Kepala Dinkes Ngawi Yudono mengungkapkan, dua pasien Covid-19 yang meninggal merupakan kalangan lanjut usia (lansia). Keduanya diketahui memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Yakni, penyakit jantung dan kanker. Gangguan kesehatan tersebut meningkatkan risiko kematian atas paparan virus korona. ‘’Secara kebetulan kedua pasien itu juga belum ikut vaksinasi,’’ katanya, Selasa (8/2).

Dinkes memasang tameng untuk melindungi lansia dan warga berkomorbid. Salah satu strateginya menggencarkan imunisasi dosis kedua dan ketiga terhadap kalangan rentan tersebut. ‘’Karena berdasarkan epidemiologi, tingkat gejala varian Omicron lebih rendah, lebih cepat sembuh, dan fatalitasnya lebih kecil dibandingkan Delta,’’ bebernya.

Baca Juga :  Program DD di Tiga Desa Berpotensi Meleset

Yudono menyampaikan, terjadi peningkatan kasus positif dalam beberapa hari terakhir. Dari sebelumnya satu digit naik menjadi dua digit. Kecenderungan tersebut membuat lembaganya meningkatkan tindakan kuratif. Antara lain, menambah jumlah ranjang perawatan di RSUD dr Soeroto dan menyiapkan RS Geneng sebagai tempat isolasi terpadu. ‘’Bentuk antisipasi kalau penularan Covid-19 masif,’’ tuturnya.

Di sisi lain, dinkes meminta masyarakat meningkatkan penerapan protokol kesehatan. Tindakan preventif mesti didukung kedisiplinan mengenakan masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. ‘’Apalagi, saat ini Ngawi kembali menerapkan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) level 2,’’ pungkas Yudono. (sae/c1/cor/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru