NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Kasus kecelakaan air di Ngawi terus berulang. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) mencatat tiga peristiwa orang tewas tenggelam di aliran Bengawan Madiun dan Solo sejak Januari lalu. Jumlah itu nyaris menyamai data sepanjang tahun lalu dengan lima kejadian. ‘’Angkanya memang cukup tinggi,’’ kata Kabid Penyelamatan Damkar Satpol PP Ngawi Tri Bimo, Jumat (8/4).
Bimo mengatakan, belum ada upaya khusus menekan angka kecelakaan air. Pihaknya sebatas memberikan edukasi melalui pemerintah desa, bhabinkamtibnas, dan babinsa. Warga diimbau tidak mandi atau bermain di tepi bengawan. ‘’Khususnya ketika musim hujan, karena arus yang terlihat tenang dapat membahayakan keselamatan,’’ ujarnya.
Satpol PP tidak kuasa melarang lantaran sejumlah warga menggantungkan hidupnya dari bengawan. Karenanya, usulan penyusunan perda larangan dinilai belum urgen. Pun, seandainya memasang papan larangan, bakal ada yang nekat melanggar. ‘’Masyarakat paham bahayanya, tapi terkadang lalai,’’ ucapnya sembari menyebut beberapa kasus kecelakaan air korbannya sudah lanjut usia dan menderita penyakit epilepsi. (tr1/c1/cor/her)