NGAWI – Cuaca panas di Makkah sempat membuat seorang jamaah haji kategori risiko tinggi (risti) asal Ngawi ’’tumbang’’. Amin Sutikno, jamaah asal Desa Tempuran, Paron, mesti mendapat perawatan intensif dari medis sesaat setelah tiba di Tanah Suci pada Sabtu lalu (6/7) akibat demensia.
‘’Yang bersangkutan kemudian dirawat ke KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Red) di sana,’’ kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Ngawi Mukibbudin kemarin (9/7).
Mukibbudin mengungkapkan, setelah menjalani perawatan intensif, kondisi kesehatan Amin berangsur membaik. Informasi teranyar, pria 76 tahun itu sudah kembali ke pemondokan haji di salah satu hotel di Madinah. ‘’Hasil pemeriksaan, terkena demensia yang berakibat ke kemampuan motorik sehingga ketahanan fisik jadi berkurang,’’ bebernya.
Sekadar diketahui, dari total 314 jamaah haji asal Ngawi yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini, 138 di antaranya masuk kategori risti. Jumlah itu meningkat dibanding tahun lalu. ‘’Kondisinya memang seperti itu. Tapi, semua sudah terpetakan secara rinci terutama bagi CJH risti. Pendampingan dan paramedis,’’ ungkapnya.
Mukibbudin tidak menampik bahwa kondisi cuaca Makkah yang kelewat panas saat ini menyebabkan sejumlah jamaah mengalami semacam shock yang berdampak ke kesehatan. ‘’Kabar yang saya terima, cuaca di sana sekitar 38 derajat Celsius. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, CJH diberi suplemen berupa vitamin-vitamin untuk menjaga ketahanan tubuh,’’ pungkasnya. (den/c1/isd)