NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Fasilitasi investasi di Ngawi tidak hanya berfokus pada kawasan industri agropolitan. Pemkab membuka pintu bagi calon investor untuk menanamkan modal di wilayah lainnya. ‘’Tahun ini rencananya ada lima investor masuk di Kecamatan Geneng, Karangjati, dan Kasreman,’’ kata Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Selasa (11/1).
Ony menyebut, ada lima pemodal asing berasal dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan India. Kelima industri itu bergerak dalam produksi alas kaki dan pengolahan kulit. Kehadirannya diyakini dapat menyedot 25 ribu tenaga kerja. ‘’Mengurangi tingkat pengangguran,’’ ujarnya.
Pemkab bakal menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dengan memaksimalkan balai latihan kerja (BLK). Sehingga, ketika kelima industri beroperasi, SDM untuk calon pekerjanya sudah siap. ‘’Peluang kerja ini harus diimbangi kesiapan SDM,’’ tuturnya.
Sementara, izin pengalihan wilayah Kecamatan Widodaren dan Karanganyar, Ngawi, menjadi kawasan industri agropolitan tidak kunjung keluar. Padahal pemkab telah mengajukan permohonannya ke tiga kementerian akhir tahun lalu.
Meliputi Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Perdagangan (Kemendag), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). ‘’Harapannya izin keluar awal tahun ini,’’ ucap bupati. (sae/c1/cor/her)