NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Petani yang tergabung dalam kelompok tani Sri Katon di Desa Gentong, Paron, kini tidak akan dipusingkan dengan sulitnya mencari mesin giling atau huller padi. Itu setelah BRI Ngawi memberikan bantuan mesin giling melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI bersama dengan alat pres plastik untuk pengemasan beras. ”BRI memang turut andil dalam mendorong pengembangan UMKM. Salah satunya agrobisnis, yang mana di Ngawi merupakan sektor terbesar produktivitasnya,” kata Pgs. Pinca BRI Ngawi Franciscus Junanto.
Junanto mengungkapkan, kelompok tani Sri Katon sebelumnya mengalami kendala untuk memproses gabah yang ada. Sebab, mereka belum memiliki alat giling sendiri. Selama ini, mereka menyewa mesin giling untuk mengolah gabah menjadi beras. Sehingga, kurang efisien dari segi keuntungan yang diperoleh. Dengan adanya mesin giling itu, harapannya proses produksi, mulai hulu hingga hilir, bisa dilakukan sendiri. Dengan begitu, hasilnya bakal lebih maksimal. ”Kalau marginnya tambah banyak, tentu ke depan perkembangannya bagus,” ujarnya.
Menurut Junanto, BRI tidak hanya membantu masyarakat mengembangkan UMKM di sektor pertanian. Melainkan juga non-agrobisnis lainnya. Untuk itu, BRI terus mencari UMKM di sektor lainnya yang juga akan dikembangkan. Junanto menyebut bahwa pelaksanaan pengembangan UMKM tersebut tak ala kadarnya. Tetapi berkelanjutan. Mulai bantuan berupa barang, pendampingan, pelatihan, pemasaran, hingga modal. ”Mereka kami dampingi mulai dari cara tradisional, lalu bisa online, kemudian naik lagi go global,” tuturnya.
Aan Mubaidilah, perwakilan kelompok tani Sri Katon, mengakui bahwa produksi beras kemasan bisa lebih efisien dengan menggunakan mesin giling sendiri. Beras yang dihasilkan jauh lebih banyak dibanding dengan menyewa. Untuk itu, pihaknya berterima kasih kepada BRI atas bantuan CSR tahap awal tersebut.
Harapannya, peralatan tersebut dan yang ada saat ini bisa dimaksimalkan dengan baik. Terlebih, kelompok taninya sudah mendapatkan pesanan beberapa ton beras dari pembeli. Jika prospek usaha tersebut meningkat ke depannya, dia berharap BRI bisa memberikan bantuan pengembangan usaha lainnya. ”Kalau nanti perkembangannya bagus kami mengajukan mesin giling besar yang tidak mobile,” ujarnya. (rio/c1/odi/adv)