MALANG, Jawa Pos Radar Ngawi – Persinga harus mengubur dalam-dalam mimpinya naik kasta Liga 2. Setelah hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup P Liga 3 2021–2022 dengan perolehan 2 poin. Kegagalan tersebut akibat hasil seri 1-1 lawan Persigubin Gunung Bintang kemarin (13/2).
Di lain pihak, Maluku FC yang bentrok dengan PSDS Deli Serdang juga bermain imbang. PSDS yang mengantongi 7 poin dan Maluku FC 5 poin menjadi wakil grup P dalam babak 32 besar. Keduanya berstatus pemuncak klasemen dan runner-up.
Dalam pertandingan di Lapangan Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha, Malang, Persinga lebih dulu kebobolan. Bakol Cristoforus Kaladana membawa Persigubin unggul pada menit ke-52. Laskar Alas Ketonggo menyamakan kedudukan lewat tendangan keras Slamet ”Larso” Hariyadi 20 menit berselang. ‘’Kami telah berusaha semaksimal mungkin,’’ kata Kepala Pelatih Persinga Gusnul Yakin.
Gusnul mengakui bahwa peluang timnya lolos ke pertandingan pemungkas cukup berat. Sebab, selain harus menang besar, juga berharap Maluku FC kalah telak. Minimal lebih dari empat gol dari PSDS. ‘’Kesalahan kita (Persinga, Red) adalah kalah terlalu banyak lawan PSDS,’’ ungkapnya.
Kendati demikian, Gusnul bangga perjuangan Larso dkk yang mampu menembus putaran nasional. Sebab, komposisi pemain terbatas dan persiapan terbilang mepet. Pemicu anak asuhnya angkat koper tidak semata-mata karena faktor teknis. Misalnya, keputusan wasit yang kontroversial dan pemindahan pertandingan ke venue yang tidak layak. ‘’Kami menyayangkannya karena secara tidak langsung merugikan tim,’’ tuturnya.
Gusnul menilai Liga 3 kali ini menjadi momentum Persinga naik kasta. Sayang, mimpi tidak menjadi kenyataan. Pelatih asal Kota Malang itu berharap Persinga bisa kembali ikut kompetisi tahun depan. Dengan persiapan, materi pemain, dan finansial lebih matang. ‘’Cukup membanggakan, karena di eks Karesidenan Madiun, Persinga yang menjadi satu-satunya perwakilan nasional,’’ ucapnya. (sae/c1/cor)
MALANG, Jawa Pos Radar Ngawi – Persinga harus mengubur dalam-dalam mimpinya naik kasta Liga 2. Setelah hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup P Liga 3 2021–2022 dengan perolehan 2 poin. Kegagalan tersebut akibat hasil seri 1-1 lawan Persigubin Gunung Bintang kemarin (13/2).
Di lain pihak, Maluku FC yang bentrok dengan PSDS Deli Serdang juga bermain imbang. PSDS yang mengantongi 7 poin dan Maluku FC 5 poin menjadi wakil grup P dalam babak 32 besar. Keduanya berstatus pemuncak klasemen dan runner-up.
Dalam pertandingan di Lapangan Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha, Malang, Persinga lebih dulu kebobolan. Bakol Cristoforus Kaladana membawa Persigubin unggul pada menit ke-52. Laskar Alas Ketonggo menyamakan kedudukan lewat tendangan keras Slamet ”Larso” Hariyadi 20 menit berselang. ‘’Kami telah berusaha semaksimal mungkin,’’ kata Kepala Pelatih Persinga Gusnul Yakin.
Gusnul mengakui bahwa peluang timnya lolos ke pertandingan pemungkas cukup berat. Sebab, selain harus menang besar, juga berharap Maluku FC kalah telak. Minimal lebih dari empat gol dari PSDS. ‘’Kesalahan kita (Persinga, Red) adalah kalah terlalu banyak lawan PSDS,’’ ungkapnya.
Kendati demikian, Gusnul bangga perjuangan Larso dkk yang mampu menembus putaran nasional. Sebab, komposisi pemain terbatas dan persiapan terbilang mepet. Pemicu anak asuhnya angkat koper tidak semata-mata karena faktor teknis. Misalnya, keputusan wasit yang kontroversial dan pemindahan pertandingan ke venue yang tidak layak. ‘’Kami menyayangkannya karena secara tidak langsung merugikan tim,’’ tuturnya.
Gusnul menilai Liga 3 kali ini menjadi momentum Persinga naik kasta. Sayang, mimpi tidak menjadi kenyataan. Pelatih asal Kota Malang itu berharap Persinga bisa kembali ikut kompetisi tahun depan. Dengan persiapan, materi pemain, dan finansial lebih matang. ‘’Cukup membanggakan, karena di eks Karesidenan Madiun, Persinga yang menjadi satu-satunya perwakilan nasional,’’ ucapnya. (sae/c1/cor)
