NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Sendang di Dusun Mencon menjadi sumber pengairan utama warga di musim kemarau ini. Setiap harinya, warga setempat dan dari beberapa dusun tetangga di Tawun, Kasreman, ikut mengais air di sana.
Nyaris setengah hari sejak pukul 10.00-21.00 sendang itu tak pernah sepi dari antrean warga. Kekeringan berkepanjangan membuat warga pantang pulang sebelum jeriken yang dibawa dipenuhi air. ‘’Di sini ada dua sumber. Satu khusus perempuan yang juga untuk cuci dan mandi. Satunya untuk pria, juga digunakan mandi dan membawa pulang airnya,’’ terang Heri, warga setempat.
Selain Dusun Mencon, beberapa dusun tetangga turut memenuhi kebutuhan air mereka dari sendang tersebut. Biasanya warga mulai berkumpul sejak pukul 10.00 hingga petang. Kerap, saking antrenya, mereka harus menunggu hingga pukul 21.00 sebelum dapat mengisi jeriken air. Tak hanya dibawa pulang, warga turut melakukan aktivitas mandi cuci di tempat tersebut.
Menempuh jarak 500 meter hingga satu kilometer tak menjadi penghalang warga. Demi mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan harian. Meski dua sumber itu tak pernah mengering, banyaknya pencari air membuat volume menyusut. ‘’Kalau surut, ditunggu sejam airnya sudah naik lagi,’’ ujar Heri.
Sudah sejak lama sendang itu menjadi andalan warga setiap kemarau. Sejak puluhan tahun lalu, kolam 1,5 meter persegi sedalam 4 meter itu tak pernah berhenti mengeluarkan sumber airnya. Di musim hujan, volumenya meluap dan meluber hingga sungai. ‘’Dulu hanya ditandai batu di sekelilingnya. Sejak 1982 sudah diberi beton tepinya,’’ terang Heri.
Heri mengakui kekeringan kali ini merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir. Sumber pengairan alam itulah satu-satunya harapan warga. Lantaran sampai kini tak kunjung datang bantuan suplai air bersih. ‘’Dua tahun ini tak ada bantuan air bersih, padahal tahun-tahun sebelumnya sering dapat,’’ ungkapnya. (gen/c1/fin)