NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Pemkab Ngawi bakal mengalihfungsikan Rumah Sakit (RS) Mantingan dan Geneng sebagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) darurat. Manuver itu dilakukan tatkala kasus Covid-19 varian Omicron meledak.
Terutama bila tiga RS rujukan tidak sanggup menangani outbreaks atau peningkatan kasus aktif varian tersebut. Ketiganya RSUD dr Soeroto, RS Widodo, dan RS At Tin Husada. ”Sebagai pengganti RS darurat di Agro Techno Park, Ngrambe, yang sudah ditutup,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi Yudono, Selasa (18/1/2022).
Yudono menyebutkan, total 189 ranjang perawatan di ruang rawat inap dan isolasi penderita Covid-19 di tiga RS rujukan. Pihaknya tidak bisa berandai-andai terkait cukup tidaknya kapasitas tersebut menampung outbreaks. Karenanya, sebagai persiapan, RS Mantingan dan Geneng bakal diaktifkan. Kendati keduanya belum mengantongi izin beroperasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). ”Masing-masing (RS Mantingan dan Geneng, Red) bisa merawat 50 pasien,” ujarnya.
Yudono menyampaikan, pengaktifan dua RS tipe D itu hanya ketika pelayanan RS rujukan kolaps. Pihaknya akan mengajukan izin operasional berbeda dari yang sedang diproses tim percepatan. Bila saat ini operasional pelayanan pasien umum, nantinya khusus penderita virus korona. ”Ini sebatas antisipasi karena persebaran Covid-19 tidak dapat diprediksi,” ucapnya sembari menyebut fasilitas isolasi terpadu di sejumlah puskesmas juga akan diaktifkan ketika terjadi outbreaks. (sae/c1/cor/her)