30.7 C
Madiun
Sunday, May 28, 2023

Pengembangan Bisnis Pertanian Durian Terkendala Pengairan

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Prospek bisnis durian dipandang semanis rasanya. Akan tetapi, pengembangannya seringkali dihadapkan banyak tantangan. Salah satunya terkendala ketersediaan pengairan. Sebagaimana yang diungkapkan petani durian asal Desa Giriharjo, Ngrambe, Ngawi, ini. ‘’Butuh banyak air agar pohon tumbuh sehat dan buahnya punya kualitas rasa dan bentuk bagus,’’ kata Unti Bani Purnama dalam event Ngawi Agro Fest, kemarin (19/3).

Unti mengembangkan varietas durian montong dari Thailand. Dia kini memiliki sekitar 800 pohon. Berat buah yang dipanen di rentang enam hingga 10 kilogram. Harga rata-rata Rp 60 ribu per kilogram. Khusus yang berukuran jumbo, satu buahnya dihargai Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu. ‘’Wisata durian diminati masyarakat luar daerah. Ketika musim panen bisa lebih dari 200 keluarga yang datang per pekannya,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Truk Box Tabrak Tiang JPO di Tol Ngawi, Dua Tewas

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menuturkan, produksi buah durian berkualitas butuh pendampingan tanpa henti. Beruntungnya, banyak petani milenial yang ikut terlibat. Mereka bukan hanya mendampingi, namun juga saling tukar informasi pengembangan varietas. ‘’Pemkab juga konsisten memberikan pelatihan kepada petani dan bantuan bibit durian berbagai varietas,’’ ujarnya.

Menurut Ony, komoditas durian di Ngawi bisa go nasional. Salah satu strateginya rutin mengadakan festival. ‘’Ngawi Agro Fest untuk sarana edukasi dan mengenalkan kegiatan serta produk pertanian di Ngawi,’’ tuturnya. (sae/cor)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Prospek bisnis durian dipandang semanis rasanya. Akan tetapi, pengembangannya seringkali dihadapkan banyak tantangan. Salah satunya terkendala ketersediaan pengairan. Sebagaimana yang diungkapkan petani durian asal Desa Giriharjo, Ngrambe, Ngawi, ini. ‘’Butuh banyak air agar pohon tumbuh sehat dan buahnya punya kualitas rasa dan bentuk bagus,’’ kata Unti Bani Purnama dalam event Ngawi Agro Fest, kemarin (19/3).

Unti mengembangkan varietas durian montong dari Thailand. Dia kini memiliki sekitar 800 pohon. Berat buah yang dipanen di rentang enam hingga 10 kilogram. Harga rata-rata Rp 60 ribu per kilogram. Khusus yang berukuran jumbo, satu buahnya dihargai Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu. ‘’Wisata durian diminati masyarakat luar daerah. Ketika musim panen bisa lebih dari 200 keluarga yang datang per pekannya,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Sungai Meluap, Jembatan Desa Mojo Ambrol

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menuturkan, produksi buah durian berkualitas butuh pendampingan tanpa henti. Beruntungnya, banyak petani milenial yang ikut terlibat. Mereka bukan hanya mendampingi, namun juga saling tukar informasi pengembangan varietas. ‘’Pemkab juga konsisten memberikan pelatihan kepada petani dan bantuan bibit durian berbagai varietas,’’ ujarnya.

Menurut Ony, komoditas durian di Ngawi bisa go nasional. Salah satu strateginya rutin mengadakan festival. ‘’Ngawi Agro Fest untuk sarana edukasi dan mengenalkan kegiatan serta produk pertanian di Ngawi,’’ tuturnya. (sae/cor)

Most Read

Artikel Terbaru