NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Keberadaan Agro Techno Park (ATP) di Desa Wakah, Ngrambe, dinilai kurang maksimal. Buntut beberapa fasilitas yang rusak. Dana ratusan juta rupiah disiapkan untuk perbaikan. ”Tahun ini diperbaiki, anggarannya Rp 600 juta,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi Supardi kemarin (19/3).
Supardi menyampaikan, ada beberapa fasilitas ATP rusak saat ini. Seperti menara pandang, gedung, asrama, jembatan, dan pagar kayu. ”Saat ini, ATP kami tutup karena berbahaya,” ujar Supardi.
Perluasan fungsi gedung pelatihan dan asrama dengan 33 kamar menjadi salah satu agenda perbaikan. Rencananya, bangunan itu tidak cuma digunakan untuk bidang pertanian. Namun, jufa untuk kegiatan sektor lain. ‘’ATP sebenarnya lengkap, ada gedung pelatihan dan kamar penginapan, harapannya semua pelatihan bisa dilakukan di sana,’’ ujarnya.
ATP merupakan pusat pelatihan pertanian dan agro wisata. Perbaikan diharapkan mampu mengembalikan fungsi tempat teraebut yang kurang maksimal selama ini. Termasuk mendongkrak tingkat kunjungan wisata. ”Kafe yang sempat tutup karena pandemi, akan dihidupkan kembali,” ujarnya.
Selain itu, saat ini pihaknya sedang melakukan branding ATP dengan Ngawi Agro Festival. Semua hasil pertanian bisa dipamerkan dalam festival tersebut. Khususnya hasil pertanian hortikultur seperti durian, alpukat, dan sebagainya, agar lebih dikenal. ‘’Kita juga akan bekerja sama dengan Dikbud Ngawi untuk ATP Ngrambe menjadi salah satu kunjungan edukasi para peserta didik, mengenalkan dunia pertanian,’’ pungkasnya. (sae/den)