22.3 C
Madiun
Sunday, June 11, 2023

Prediksi BMKG, Tahun Ini Bakal Jarang Hujan

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Petani padi seyogianya mendengarkan Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Jawa Timur ini. Lembaga itu menyampaikan potensi terjadinya kemarau panjang tahun ini. Ketersediaan irigasi yang memadai menjadi salah satu kunci panen maksimal.

‘’Jika pengairannya bagus, panen padinya juga bagus karena terkena sinar matahari yang cukup banyak,’’ kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jatim Anung Suprayitno kemarin (21/3).

Anung mengatakan, kemarau tahun ini bersifat kering. Seandainya hujan mengguyur, intensitasnya di bawah normal. Kemarau diprakirakan mulai terjadi bulan depan. Bila dibandingkan tiga tahun belakangan, kemaraunya bersifat basah. Hujan sering turun dengan intesintas tinggi.

‘’Tahun ini hujannya akan sangat jarang. Karena itu, petani harus mengantisipasinya,’’ ujarnya dalam acara Sekolah Lapang Iklim Tematik di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi.

Baca Juga :  Spot Baru Paralayang di Gunung Liliran

Dia menyampaikan bahwa petani perlu diedukasi ilmu iklim. Sebab cuaca saat ini tidak bisa dipastikan hanya dengan ilmu titen atau pranoto mongso. Anomali cuaca akibat perubahan iklim global berpotensi membuat petani gagal panen bila salah perhitungan dalam menanam.

‘’Kami berharap petani, PPL (penyuluh pertanian lapangan), dan PUPT (pengamat organisme penyakit tanaman) mengakses informasi BMKG guna mengurangi risiko gagal panen,’’ ujarnya.

Kabid Tanaman Pangan DKPP Ngawi Muhammad Hasan Zunairi berharap petani paham terhadap dampak dari perubahan iklim. Ketidakpastian cuaca masih bisa diprediksi menggunakan parameter yang berbeda-beda. ‘’Supporting BMKG bisa membantu bidang pertanian,’’ tuturnya. (sae/cor)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Petani padi seyogianya mendengarkan Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Jawa Timur ini. Lembaga itu menyampaikan potensi terjadinya kemarau panjang tahun ini. Ketersediaan irigasi yang memadai menjadi salah satu kunci panen maksimal.

‘’Jika pengairannya bagus, panen padinya juga bagus karena terkena sinar matahari yang cukup banyak,’’ kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jatim Anung Suprayitno kemarin (21/3).

Anung mengatakan, kemarau tahun ini bersifat kering. Seandainya hujan mengguyur, intensitasnya di bawah normal. Kemarau diprakirakan mulai terjadi bulan depan. Bila dibandingkan tiga tahun belakangan, kemaraunya bersifat basah. Hujan sering turun dengan intesintas tinggi.

‘’Tahun ini hujannya akan sangat jarang. Karena itu, petani harus mengantisipasinya,’’ ujarnya dalam acara Sekolah Lapang Iklim Tematik di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi.

Baca Juga :  Spot Baru Paralayang di Gunung Liliran

Dia menyampaikan bahwa petani perlu diedukasi ilmu iklim. Sebab cuaca saat ini tidak bisa dipastikan hanya dengan ilmu titen atau pranoto mongso. Anomali cuaca akibat perubahan iklim global berpotensi membuat petani gagal panen bila salah perhitungan dalam menanam.

‘’Kami berharap petani, PPL (penyuluh pertanian lapangan), dan PUPT (pengamat organisme penyakit tanaman) mengakses informasi BMKG guna mengurangi risiko gagal panen,’’ ujarnya.

Kabid Tanaman Pangan DKPP Ngawi Muhammad Hasan Zunairi berharap petani paham terhadap dampak dari perubahan iklim. Ketidakpastian cuaca masih bisa diprediksi menggunakan parameter yang berbeda-beda. ‘’Supporting BMKG bisa membantu bidang pertanian,’’ tuturnya. (sae/cor)

Terpopuler

Artikel Terbaru