NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Problem baru mengapung ke permukaan di lingkup Pemkab Ngawi. Itu terkait boyongan dinas perdagangan, perindustrian, dan tenaga kerja (DPPTK) ke bekas kantor dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman (disperkim) setempat kemarin (22/3). ‘’Tidak semua barang bisa ditampung kantor baru,’’ kata Kabid Tenaga Kerja DPPTK) Ngawi Supriyadi.
Supriyadi menyampaikan, sejumlah barang yang tak dapat tempat di kantor baru itu merupakan peranti pembekalan pekerja migran. Yakni, peralatan yang ada di laboratorium bahasa (LB) dan balai latihan kerja (BLK). ‘’Barang-barang itu kami titipkan ke sekolah kosong dan BLK swasta,’’ ujarnya.
DPPTK berencana menghibahkan sejumlah barang itu. Tujuannya, agar lebih bermanfaat ketimbang tidak ada tempat sehingga menyulitkan pelaksanaan pelatihan. ‘’Kami pertimbangkan untuk dihibahkan ke BLK komunitas. Mengenai program pelatihan, bisa kerja sama,’’ pungkasnya. (sae/den)