30.7 C
Madiun
Sunday, May 28, 2023

Nasib Shelter Terminal Kertonegoro, Habis Rp 8,4 Miliar tapi Belum Berfungsi

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Hasil revitalisasi Terminal Kertonegoro, Ngawi, belum dapat dinikmati masyarakat. Sudah habis duit Rp 8,4 miliar, namun shelter pemberangkatan penumpang yang dibangun dua tahun belakangan urung berfungsi. Aktivitas penumpang naik bus masih berbaur dengan lokasi turunnya penumpang.

‘’Karena belum sepenuhnya selesai,’’ kata Kepala Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imran Hariyadi kemarin (23/3).

Pembangunan shelter pemberangkatan merupakan proyek Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Provinsi Jawa Timur. Tahap pertama berupa pembangunan fondasi dengan biaya Rp 3,9 miliar. Kemudian berlanjut tahun lalu dengan nilai kontrak Rp 4,5 miliar.

Imron menyampaikan bahwa shelter pemberangkatan masih butuh beberapa item tambahan. Antara lain, landasan, mebel, dan ruang khusus penumpang. Pihaknya belum bisa memastikan bisa tidaknya kekurangan tersebut dipenuhi tahun ini. ‘’Yang jelas untuk momen mudik dan balik Lebaran tahun ini terpusat di drop zone,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Harga Tiket Bus Naik 100 Persen

Menurut dia, tingkat kedatangan penumpang bus di momen libur panjang Nyepi dan cuti bersama 1 Ramadan tidak signifikan. Namun, para perantau mulai berburu tiket bus ke daerah Jabodetabek. ‘’Mudik Lebarannya belum, tapi banyak yang sudah mengantongi tiket balik,’’ ucap Imron. (sae/cor)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Hasil revitalisasi Terminal Kertonegoro, Ngawi, belum dapat dinikmati masyarakat. Sudah habis duit Rp 8,4 miliar, namun shelter pemberangkatan penumpang yang dibangun dua tahun belakangan urung berfungsi. Aktivitas penumpang naik bus masih berbaur dengan lokasi turunnya penumpang.

‘’Karena belum sepenuhnya selesai,’’ kata Kepala Terminal Kertonegoro Ngawi Ali Imran Hariyadi kemarin (23/3).

Pembangunan shelter pemberangkatan merupakan proyek Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XI Provinsi Jawa Timur. Tahap pertama berupa pembangunan fondasi dengan biaya Rp 3,9 miliar. Kemudian berlanjut tahun lalu dengan nilai kontrak Rp 4,5 miliar.

Imron menyampaikan bahwa shelter pemberangkatan masih butuh beberapa item tambahan. Antara lain, landasan, mebel, dan ruang khusus penumpang. Pihaknya belum bisa memastikan bisa tidaknya kekurangan tersebut dipenuhi tahun ini. ‘’Yang jelas untuk momen mudik dan balik Lebaran tahun ini terpusat di drop zone,’’ ujarnya.

Baca Juga :  38 SMP-MTs Terpaksa Nebeng UNBK ke Sekolah Lain

Menurut dia, tingkat kedatangan penumpang bus di momen libur panjang Nyepi dan cuti bersama 1 Ramadan tidak signifikan. Namun, para perantau mulai berburu tiket bus ke daerah Jabodetabek. ‘’Mudik Lebarannya belum, tapi banyak yang sudah mengantongi tiket balik,’’ ucap Imron. (sae/cor)

Most Read

Artikel Terbaru