28.7 C
Madiun
Sunday, May 28, 2023

E-KTP Pemilih Pemula, yang Penting Rekam Dulu, Cetak Kemudian

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Tugas berat diemban Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Ngawi menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Perangkat daerah itu harus mencetak 10.137 keping KTP elektronik (e-KTP). Kartu identitas tersebut milik remaja yang akan berusia 17 tahun saat pencoblosan tahun depan.

Kepala Dispendukcapil Ngawi Noor Hasan Muntaha mengatakan, persoalan penerbitan e-KTP untuk pemilih pemula diatasi dengan jemput bola. Pihaknya mengawali perekaman kendati yang bersangkutan masih berusia 16 tahun. Tim perekaman keliling berbagai sekolah dan mendatangi event pelajar sejak Januari lalu. ‘’Agar tidak mengganggu tahapan pemilu,’’ ujarnya.

Jadwal perekaman e-KTP antara satu sekolah dengan lainnya berbeda. Dispendukcapil menyesuaikannya data jumlah siswa berusia 17 tahun saat pemungutan suara. ‘’Sekitar 100 sampai 150 pelajar setiap harinya,’’ urainya.

Baca Juga :  Grand Max Tumbur Truk di Tol Ngawi-Mantingan, Satu Tewas

Hasan mengungkapkan, timnya telah melakukan perekaman e-KTP sekitar 2.000 pelajar. Kekurangannya 8.000-an pelajar hingga akhir tahun ini. Proses perekaman di awal tidak menyalahi aturan pemilu. ‘’Nanti tinggal mencetak ketika sudah 17 tahun,’’ pungkasnya. (sae/cor)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Tugas berat diemban Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Ngawi menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Perangkat daerah itu harus mencetak 10.137 keping KTP elektronik (e-KTP). Kartu identitas tersebut milik remaja yang akan berusia 17 tahun saat pencoblosan tahun depan.

Kepala Dispendukcapil Ngawi Noor Hasan Muntaha mengatakan, persoalan penerbitan e-KTP untuk pemilih pemula diatasi dengan jemput bola. Pihaknya mengawali perekaman kendati yang bersangkutan masih berusia 16 tahun. Tim perekaman keliling berbagai sekolah dan mendatangi event pelajar sejak Januari lalu. ‘’Agar tidak mengganggu tahapan pemilu,’’ ujarnya.

Jadwal perekaman e-KTP antara satu sekolah dengan lainnya berbeda. Dispendukcapil menyesuaikannya data jumlah siswa berusia 17 tahun saat pemungutan suara. ‘’Sekitar 100 sampai 150 pelajar setiap harinya,’’ urainya.

Baca Juga :  Grand Max Tumbur Truk di Tol Ngawi-Mantingan, Satu Tewas

Hasan mengungkapkan, timnya telah melakukan perekaman e-KTP sekitar 2.000 pelajar. Kekurangannya 8.000-an pelajar hingga akhir tahun ini. Proses perekaman di awal tidak menyalahi aturan pemilu. ‘’Nanti tinggal mencetak ketika sudah 17 tahun,’’ pungkasnya. (sae/cor)

Most Read

Artikel Terbaru