23.7 C
Madiun
Wednesday, March 22, 2023

Waspada! Maling Gabah Berkeliaran di Bintoyo, Padas

NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Para petani di Bintoyo, Padas, tengah diliputi kecemasan. Pasalnya, dua petani setempat baru saja menjadi korban pencurian gabah. Kerugian materiil diperkirakan mencapai jutaan rupiah. ‘’Punya saya yang dicuri empat karung,’’ kata Suratmin, salah seorang petani Bintoyo yang menjadi korban pencurian gabah, Kamis (24/10).

Total lima karung gabah milik warga setempat digondol maling sejak sepekan ini. Suratmin empat karung, sedangkan Warso, petani lainnya, satu karung. Pria parobaya itu lantas menceritakan kejadian nahas yang menimpanya. Suratmin baru sadar gabahnya raib dini hari kemarin. Dari 21 karung yang dibawa pulang, tersisa 17 karung. Padahal, baru dipanen Rabu lalu (23/10). ‘’Rencananya saya simpan untuk cadangan beras, sebagian sudah saya jual,’’ terang pria yang juga kepala Dusun Ngleri itu.

Suratmin tak menampik lingkungan rumahnya termasuk rawan. Rumahnya berada di tepi jalan desa dan cenderung sepi saat malam hari. Pagar hanya terpasang di bagian depan rumah. Sementara samping kanan kirinya melompong. Orang bisa dengan mudah lalu lalang. Informasi yang dia himpun dari tetangga sekitar, ada mobil berwarna hitam yang mondar-mandir di sekitar rumahnya Rabu lalu. ‘’Mungkin itu malingnya. Apalagi jalan desa ini langsung menuju jalan kabupaten,’’ ujarnya menduga-duga.

Baca Juga :  Langka Air Bersih, Warga Rela Antre Mulai Pukul 02.00 Dini Hari

Suratmin agaknya ikhlas dengan kesialan yang menimpanya. Dia memilih tidak melapor ke polisi. Sekalipun kerugiannya lebih dari Rp 1 juta. Usai kejadian itu, dia mengajak warga untuk memperketat pengamanan gabah para petani setempat. ‘’Waswas, karena setiap musim panen pasti terjadi seperti ini,’’ ungkapnya.

Warso, petani lainnya, juga sama apesnya dengan Suratmin. Satu karung berisi 50 kilogram gabah miliknya turut digondol maling. Rumahnya hanya berjarak sekitar seratus meter dari rumah Suratmin. Padahal, gabah tersebut baru saja dia beli dari petani untuk kebutuhan sehari-hari. Warso menyimpan gabahnya di tempat terbuka lantaran hendak dijemur. (gen/c1/naz)

NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Para petani di Bintoyo, Padas, tengah diliputi kecemasan. Pasalnya, dua petani setempat baru saja menjadi korban pencurian gabah. Kerugian materiil diperkirakan mencapai jutaan rupiah. ‘’Punya saya yang dicuri empat karung,’’ kata Suratmin, salah seorang petani Bintoyo yang menjadi korban pencurian gabah, Kamis (24/10).

Total lima karung gabah milik warga setempat digondol maling sejak sepekan ini. Suratmin empat karung, sedangkan Warso, petani lainnya, satu karung. Pria parobaya itu lantas menceritakan kejadian nahas yang menimpanya. Suratmin baru sadar gabahnya raib dini hari kemarin. Dari 21 karung yang dibawa pulang, tersisa 17 karung. Padahal, baru dipanen Rabu lalu (23/10). ‘’Rencananya saya simpan untuk cadangan beras, sebagian sudah saya jual,’’ terang pria yang juga kepala Dusun Ngleri itu.

Suratmin tak menampik lingkungan rumahnya termasuk rawan. Rumahnya berada di tepi jalan desa dan cenderung sepi saat malam hari. Pagar hanya terpasang di bagian depan rumah. Sementara samping kanan kirinya melompong. Orang bisa dengan mudah lalu lalang. Informasi yang dia himpun dari tetangga sekitar, ada mobil berwarna hitam yang mondar-mandir di sekitar rumahnya Rabu lalu. ‘’Mungkin itu malingnya. Apalagi jalan desa ini langsung menuju jalan kabupaten,’’ ujarnya menduga-duga.

Baca Juga :  Kelenteng Hwie Ing Kiong Bersihkan Altar dan Rupang

Suratmin agaknya ikhlas dengan kesialan yang menimpanya. Dia memilih tidak melapor ke polisi. Sekalipun kerugiannya lebih dari Rp 1 juta. Usai kejadian itu, dia mengajak warga untuk memperketat pengamanan gabah para petani setempat. ‘’Waswas, karena setiap musim panen pasti terjadi seperti ini,’’ ungkapnya.

Warso, petani lainnya, juga sama apesnya dengan Suratmin. Satu karung berisi 50 kilogram gabah miliknya turut digondol maling. Rumahnya hanya berjarak sekitar seratus meter dari rumah Suratmin. Padahal, gabah tersebut baru saja dia beli dari petani untuk kebutuhan sehari-hari. Warso menyimpan gabahnya di tempat terbuka lantaran hendak dijemur. (gen/c1/naz)

Most Read

Artikel Terbaru