28.7 C
Madiun
Sunday, May 28, 2023

Takut Merugi, Pedagang Daging Ayam Pilih Tutup Lapak

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Harga daging ayam potong di Pasar Besar Ngawi (PBN) ugal-ugalan. Yakni, menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Kondisi itu mengakibatkan sebagian kecil pedagang komoditas itu menutup lapak lebih awal karena sepi pembeli. Bahkan ada yang memilih tidak berjualan. ‘’Harganya terus naik,’’ kata Endang Lestari, salah satu pedagang daging ayam di PBN, kemarin (25/5).

Endang termasuk pedagang yang pilih pulang lebih awal. Dirinya sampai rela banting harga di bawah pasaran Rp 38 ribu per kilogram. Namun, tetap saja tidak laku. Hal itu membuatnya tidak heran banyak rekannya tidak berjualan. ‘’Karena takut merugi. Harga Rp 38 ribu saja tidak laku,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Puluhan Kios Pasar Besar Ngawi Lowong

Sri Heni, pedagang daging ayam potong PBN lainnya, merasakan hal tidak jauh berbeda. Kendati berjualan lebih lama satu jam dari biasanya pukul 09.00 WIB. Namun tetap saja tidak ada pembeli. Dalam satu hari hanya menjual dua sampai tiga dari 10 daging potong yang dibawa. ‘’Sebelumnya 10 potong selalu habis,’’ tuturnya. (sae/cor)

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Harga daging ayam potong di Pasar Besar Ngawi (PBN) ugal-ugalan. Yakni, menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Kondisi itu mengakibatkan sebagian kecil pedagang komoditas itu menutup lapak lebih awal karena sepi pembeli. Bahkan ada yang memilih tidak berjualan. ‘’Harganya terus naik,’’ kata Endang Lestari, salah satu pedagang daging ayam di PBN, kemarin (25/5).

Endang termasuk pedagang yang pilih pulang lebih awal. Dirinya sampai rela banting harga di bawah pasaran Rp 38 ribu per kilogram. Namun, tetap saja tidak laku. Hal itu membuatnya tidak heran banyak rekannya tidak berjualan. ‘’Karena takut merugi. Harga Rp 38 ribu saja tidak laku,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Lebaran Sudah Usai, Eh Harga Bawang Merah Malah Naik

Sri Heni, pedagang daging ayam potong PBN lainnya, merasakan hal tidak jauh berbeda. Kendati berjualan lebih lama satu jam dari biasanya pukul 09.00 WIB. Namun tetap saja tidak ada pembeli. Dalam satu hari hanya menjual dua sampai tiga dari 10 daging potong yang dibawa. ‘’Sebelumnya 10 potong selalu habis,’’ tuturnya. (sae/cor)

Most Read

Artikel Terbaru