NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Proyek gedung instalasi bedah sentral RSUD dr Soeroto, Ngawi, mandek. Rencana melanjutkan pembangunan tahap kedua tidak masuk dalam APBD 2022 yang digedok Rabu lalu (24/11). Tak urung, komisi II DPRD yang menjadi mitra kerja rumah sakit pelat merah itu uring-uringan.
Sekretaris Komisi II DPRD Ngawi Gunadi Ash Cidiq mengungkapkan, proyek instalasi bedah sentral rencananya dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai tahun ini berupa bangunan fisik. Dalam rapat dengar pendapat Jumat lalu (26/11), pihaknya mengetahui pengerjaan tahap dua tahun depan ditunda. Yakni, pengadaan peralatan medis penunjang. ‘’Tidak masuk dalam perencanaan APBD 2022,’’ katanya, Senin (29/11).
Berdasarkan penjelasan RSUD dr Soeroto, proyek tahap dua kemungkinan dianggarkan pada 2023. Adapun alasan penundaan tidak dijelaskan secara eksplisit. ‘’Kami mendesak untuk dianggarkan agar pembangunannya tidak mangkrak. Kalau perlu, lobi Kementerian Kesehatan,’’ ujarnya.
Diketahui, gedung bedah sentral terdiri empat lantai. Perinciannya, basemen untuk parkir kendaraan, lantai pertama untuk ruang rawat inap sebelum dan sesudah operasi. Kemudian, lantai kedua dan ketiga untuk ruang bedah. (sae/c1/cor/her)