PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Munculnya pergerakan tanah di sejumlah titik di Pacitan mematik perhatian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM. Selama tiga hari, tim pusat itu turun gunung.
Plt Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagan BPBD Pacitan Radite Suryo Anggoro mengatakan penelitian tersebut dimulai Senin (27/3) lalu. Fokus lokasinya di wilayah Kecamatan Arjosari yakni Desa Karanganyar, Karangnongko, serta Mlati.
Dilanjutkan hari berikutnya di Kecamatan Bandar, meliputi Desa Jeruk, Petungsinarang serta Bandar. Berakhir di hari ketiga di Kecamatan Sudimoro, Desa Klepu, Ketanggung, Sukorejo, serta Sudimoro. ’’Seluruh laporan warga yang ada pergerakan tanahnya dikunjungi dan diteliti selama beberapa jam,’’ jelas Radite.
Dia menambahkan, meski telah rampung dilakukan namun hingga kini hasil penelitian tersebut urung diterima BPBD Pacitan. Pun paling cepat didapati dua pekan mendatang. Meliputi kondisi tanah, potensi bencana susulan hingga rekomendasi keberadaan pemukiman penduduk.
Utamanya kelayakan lokasi tanah sebagai tempat hunian. ’’Nanti hasil penelitian tersebut akan menjadi acuan kami dalam merekomendasikan penanganan ke pemkab,’’ ungkap mantan sekretaris BPBD itu.
Dia mengamini kondisi tanah Pacitan yang berbukit membuat tanah gerak kerap melanda Pacitan. Bahkan tak sedikit yang merusak fasilitas umum hingga hunian warga. Pun memaksa mereka relokasi ke tempat lebih aman. Hal itu diperparah seiring berkurangnya vegetasi penahan pergerakan tanah. ’’Relokasi itu menjadi pilihan terakhir, biasanya PVMBG merekomendasikan penanganan minimalnya,’’ pungkasnya. (gen/ota)