23.7 C
Madiun
Monday, June 5, 2023

Cukupi Ketahanan Pangan Telan Rp 1,25 M

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Ketersediaan pangan warga Pacitan selama pandemi korona masih tetap terjaga. Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pangan Supitoyo Rabu (1/7). Diakuinya stok beras di gudang saat ini hanya ada 3,3 ton. Bahkan, seluruh stok tersebut sudah mulai disalurkan secara bertahap kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di 12 kecamatan.

Meski stok di gudang terbatas, namun Supitoyo menyatakan stok secara global masih banyak. Bahkan, pihaknya sudah melakukan transaksi pemesanan sebanyak 40 ton beras kepada pihak ketiga untuk mencukupi kebutuhan pangan warga. ‘’Tergantung dari kami, kalau minta dikirim bisa langsung diantarkan. Tapi, supaya beras tidak cepat rusak, kemarin baru kami minta kirimkan sebagian,’’ katanya.

Supitoyo menyebut, beras sejatinya bakal disalurkan untuk program lain. Namun, karena terdesak situasi pandemi sehingga stok beras kemudian dialihkan untuk membantu warga terdampak korona. ‘’Waktu itu tim gugus tugas penanggulangan (TGTP) Covid-19 bidang ekonomi memperkirakan sudah ada jatah beras dari pusat atau provinsi. Tapi, saat jadwal pembagian ternyata belum siap. Sehingga, kami alihkan dulu stok yang ada. Sedangkan untuk RPJM diturunkan,’’ terangnya.

Baca Juga :  Gedung Eka Kapti Dijadikan Tempat Ujian CPNS Ngawi

Sepanjang Maret–Juni, menurutnya, anggaran yang sudah terserap untuk penanganan dampak ekonomi dan pangan Covid-19 mencapai Rp 1,25 miliar. Sampai kini beras hasil dari pengadaan tersebut sudah disalurkan. Apabila terdapat kekurangan, Supitoyo memastikan TGTP bakal melakukan pengadaan kembali. ‘’Yang jelas, saat ini pasokan beras dan bahan pokok bagi warga terdampak Covid-19 masih tercukupi,’’ klaimnya. (mg2/c1/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Ketersediaan pangan warga Pacitan selama pandemi korona masih tetap terjaga. Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pangan Supitoyo Rabu (1/7). Diakuinya stok beras di gudang saat ini hanya ada 3,3 ton. Bahkan, seluruh stok tersebut sudah mulai disalurkan secara bertahap kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di 12 kecamatan.

Meski stok di gudang terbatas, namun Supitoyo menyatakan stok secara global masih banyak. Bahkan, pihaknya sudah melakukan transaksi pemesanan sebanyak 40 ton beras kepada pihak ketiga untuk mencukupi kebutuhan pangan warga. ‘’Tergantung dari kami, kalau minta dikirim bisa langsung diantarkan. Tapi, supaya beras tidak cepat rusak, kemarin baru kami minta kirimkan sebagian,’’ katanya.

Supitoyo menyebut, beras sejatinya bakal disalurkan untuk program lain. Namun, karena terdesak situasi pandemi sehingga stok beras kemudian dialihkan untuk membantu warga terdampak korona. ‘’Waktu itu tim gugus tugas penanggulangan (TGTP) Covid-19 bidang ekonomi memperkirakan sudah ada jatah beras dari pusat atau provinsi. Tapi, saat jadwal pembagian ternyata belum siap. Sehingga, kami alihkan dulu stok yang ada. Sedangkan untuk RPJM diturunkan,’’ terangnya.

Baca Juga :  Gedung Eka Kapti Dijadikan Tempat Ujian CPNS Ngawi

Sepanjang Maret–Juni, menurutnya, anggaran yang sudah terserap untuk penanganan dampak ekonomi dan pangan Covid-19 mencapai Rp 1,25 miliar. Sampai kini beras hasil dari pengadaan tersebut sudah disalurkan. Apabila terdapat kekurangan, Supitoyo memastikan TGTP bakal melakukan pengadaan kembali. ‘’Yang jelas, saat ini pasokan beras dan bahan pokok bagi warga terdampak Covid-19 masih tercukupi,’’ klaimnya. (mg2/c1/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru