23.9 C
Madiun
Tuesday, March 21, 2023

Pacitan Waspada Banjir dan Longsor

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Banjir bandang di Malang turut membuat BPBD Pacitan waspada. Maklum, ancaman serupa berpotensi terjadi di kabupaten ujung selatan Jawa itu. Terlebih, Sungai Grindulu beberapa kali sempat meluap dan banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo memperkirakan penghujan bakal berlangsung hingga Februari mendatang. Selama kurun waktu itu, longsor dan banjir mengintai. Maklum, kondisi geografis Pacitan yang berbukit dan bertanah karst membuat air mudah mengalir dan sulit terserap. ‘’Banyak daerah kita yang zona merah banjir. Seperti Arjosari yang Sungai Grindulu-nya sering meluap,’’ ungkapnya, Sabtu (6/11).

Didik berharap Waduk Tukul di hulu anak Sungai Grindulu dapat mencegah banjir terulang. Minimal menampung aliran air dari penghujan sehingga tak menumpuk di Grindulu. Terlebih, tak hanya satu, namun beberapa cabang sungai ikut menyokong aliran air yang bermuara di Pantai Pancer Door itu. ‘’Grindulu memang jadi aliran terakhir dari sungai-sungai kecil di sekitarnya. Jadi, semakin ke kota semakin besar debitnya,’’ terang Didik.

Baca Juga :  Titik Jalan Amblas di Sawoo-Sooko Ponorogo Bertambah Satu Lagi

Didik berharap masyarakat menggencarkan mitigasi dini. Baik yang tinggal di zona merah bencana maupun di kawasan aman. Minimal, pemetaan potensi bencana di lingkungan masing-masing. ‘’Kami minta warga membuat kentongan. Minimal sarana itu bisa sebagai tanda saat kondisi bencana terjadi,’’ tuturnya. (gen/c1/fin/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Banjir bandang di Malang turut membuat BPBD Pacitan waspada. Maklum, ancaman serupa berpotensi terjadi di kabupaten ujung selatan Jawa itu. Terlebih, Sungai Grindulu beberapa kali sempat meluap dan banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo memperkirakan penghujan bakal berlangsung hingga Februari mendatang. Selama kurun waktu itu, longsor dan banjir mengintai. Maklum, kondisi geografis Pacitan yang berbukit dan bertanah karst membuat air mudah mengalir dan sulit terserap. ‘’Banyak daerah kita yang zona merah banjir. Seperti Arjosari yang Sungai Grindulu-nya sering meluap,’’ ungkapnya, Sabtu (6/11).

Didik berharap Waduk Tukul di hulu anak Sungai Grindulu dapat mencegah banjir terulang. Minimal menampung aliran air dari penghujan sehingga tak menumpuk di Grindulu. Terlebih, tak hanya satu, namun beberapa cabang sungai ikut menyokong aliran air yang bermuara di Pantai Pancer Door itu. ‘’Grindulu memang jadi aliran terakhir dari sungai-sungai kecil di sekitarnya. Jadi, semakin ke kota semakin besar debitnya,’’ terang Didik.

Baca Juga :  Ada 1.041 Formasi PPPK di Pacitan, Kadindik: Baru Terisi 551 Tenaga

Didik berharap masyarakat menggencarkan mitigasi dini. Baik yang tinggal di zona merah bencana maupun di kawasan aman. Minimal, pemetaan potensi bencana di lingkungan masing-masing. ‘’Kami minta warga membuat kentongan. Minimal sarana itu bisa sebagai tanda saat kondisi bencana terjadi,’’ tuturnya. (gen/c1/fin/her)

Most Read

Artikel Terbaru