PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Wajah Dava Arkan pucat pasi. Siswa kelas I SDN Ploso 1 Pacitan itu tampak tegang saat petugas kesehatan menggapai lengannya. Dia menghela napas beberapa kali saat baju seragamnya mulai disingsingkan. Sejurus kemudian, injeksi vaksin Sinovac disuntikkan. Mak clekit.
Eliana, orang tua Dava Arkan, mengatakan bahwa sejatinya putranya takut disuntik. Sempat ragu beberapa kali, namun setelah diberi pengertian akhirnya bocah tujuh tahun itu bersedia mengikuti vaksinasi bersama 261 siswa di sekolahnya. ‘’Alhamdulillah, tadi gak sampai nangis,’’ kata Eliana lega.
Eliana sempat khawatir dengan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Bermodal keyakinan, dia pun menyetujui anaknya divaksinasi. Demi terbentuknya kekebalan kelompok yang dapat menunjang kelancaran pembelajaran tatap muka (PTM). ‘’Kalau hanya demam atau flu biasa, bisa ditunda. Kami pantau terus kesehatan anak, utamanya pasca suntikan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Hendra Purwaka, Jumat (7/1). (gen/c1/fin/her)