PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Progres vaksinasi anak di Pacitan terdapat perbedaan data. Kondisi itu secara otomatis berpengaruh pada capaian vaksinasi yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan (dinkes) setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Hendra Purwaka mencatat progres vaksinasi anak telah mencapai 69 persen. Meski pendataan nasional baru merekap 54 persen. Selisih itu disebabkan keterlambatan unggah data oleh petugas lapangan. Juga, antre data masuk ke sistem Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Kementerian Kesehatan. ‘’Jadi, pendataannya duluan masuk ke dinkes,’’ ujarnya, Jumat (7/1).
Mengantisipasi terjadinya KIPI, dinkes mengerahkan dokter di setiap pos vaksinasi. Merekalah yang bertugas melakukan skrining terhadap anak sebelum disuntik antibodi. Sekaligus mengonfirmasi ke orang tua tentang riwayat kesehatan anaknya. Jika tak lolos skrining, vaksinasi dapat ditunda maupun dibatalkan. ‘’Kalau hanya demam atau flu biasa, bisa ditunda. Kami pantau terus kesehatan anak, utamanya pasca suntikan,’’ tegas Hendra. (gen/c1/fin/her)