23.9 C
Madiun
Tuesday, March 21, 2023

Tak Jamin Pacitan Aman Serangan Pseudo-Hepatitis

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Hepatitis misterius yang meneror sejumlah daerah bikin  bulu kuduk berdiri. Betapa tak meresahkan. Belakangan, penyakit yang belum terklasifikasi pasti itu dikabarkan telah merenggut nyawa seorang bocah di luar daerah.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pacitan Hendra Purwaka mengamini bahwa penularan penyakit akut yang belakangan menjangkiti anak di beberapa daerah itu masih misterius. Meski gejalanya menyerupai (pseudo) hepatitis pada umumnya, namun petugas medis kesulitan menelisik sumber penularan penyakit mutasi tersebut. Terlebih kemunculannya acak dan menjangkit anak-anak. ‘’Apakah penularannya lewat kuman, virus, atau bahan kimia, itu masih menjadi misteri,’’ ujarnya, Kamis (12/5).

Sejauh ini, Hendra memastikan di Pacitan tak ditemukan gejala menyerupai penyakit mematikan tersebut. Lantaran masih jadi misteri, dia tak dapat menjamin Pacitan bebas dari penularan kasus itu ke depan. Meskipun surat edaran (SE) pencegahan telah disebarnya akhir April lalu ke setiap tempat kesehatan negeri dan swasta. Antisipasi kemunculan penyakit serta percepatan penanganan. ‘’Masyarakat tidak perlu cemas. Tapi, kalau ada gejala yang muncul, lekas bawa ke layanan medis,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Terdakwa Kasus Pembunuhan di Pacitan Menangis Minta Maaf di Persidangan

Dari ciri-ciri yang ditemukan saat ini, Hendra mengatakan bahwa penyakit tersebut tak jauh berbeda dengan hepatitis A, B, C, D, dan E. Baik gejala pencernaan maupun munculnya warna kekuningan pada kulit usai tertular. ‘’Memungkinkan muncul di Pacitan. Kita patut waspada dan mengikuti vaksin hepatitis untuk pencegahannya,’’ imbaunya. (gen/c1/fin)

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Hepatitis misterius yang meneror sejumlah daerah bikin  bulu kuduk berdiri. Betapa tak meresahkan. Belakangan, penyakit yang belum terklasifikasi pasti itu dikabarkan telah merenggut nyawa seorang bocah di luar daerah.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pacitan Hendra Purwaka mengamini bahwa penularan penyakit akut yang belakangan menjangkiti anak di beberapa daerah itu masih misterius. Meski gejalanya menyerupai (pseudo) hepatitis pada umumnya, namun petugas medis kesulitan menelisik sumber penularan penyakit mutasi tersebut. Terlebih kemunculannya acak dan menjangkit anak-anak. ‘’Apakah penularannya lewat kuman, virus, atau bahan kimia, itu masih menjadi misteri,’’ ujarnya, Kamis (12/5).

Sejauh ini, Hendra memastikan di Pacitan tak ditemukan gejala menyerupai penyakit mematikan tersebut. Lantaran masih jadi misteri, dia tak dapat menjamin Pacitan bebas dari penularan kasus itu ke depan. Meskipun surat edaran (SE) pencegahan telah disebarnya akhir April lalu ke setiap tempat kesehatan negeri dan swasta. Antisipasi kemunculan penyakit serta percepatan penanganan. ‘’Masyarakat tidak perlu cemas. Tapi, kalau ada gejala yang muncul, lekas bawa ke layanan medis,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Cabut Perbup Pacitan tentang PPKM, Dinilai Bertentangan dengan Inmendagri

Dari ciri-ciri yang ditemukan saat ini, Hendra mengatakan bahwa penyakit tersebut tak jauh berbeda dengan hepatitis A, B, C, D, dan E. Baik gejala pencernaan maupun munculnya warna kekuningan pada kulit usai tertular. ‘’Memungkinkan muncul di Pacitan. Kita patut waspada dan mengikuti vaksin hepatitis untuk pencegahannya,’’ imbaunya. (gen/c1/fin)

Most Read

Artikel Terbaru