PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Sarang tawon Vespa di atap rumah Slamet di Dusun Jatirejo, Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, membuat warga resah. Sebab, keberadaan hewan yang biasa disebut tawon endas itu telah menyengat Slamet berikut empat orang tetangganya. Mereka lantas menghubungi petugas damkar melalui kepala dusun (kasun) setempat.
Senin (13/3) malam pemusnahan sarang lebah di rumah Slamet itu berlangsung menegangkan. Karena ratusan tawon Vespa sempat mengamuk saat dilakukan pembakaran sarang oleh petugas yang naik ke atas genting. Beruntung semua dapat teratasi. Sehingga tidak ada yang tersengat.
Kasi Pengendalian dan Operasional (Dalops) Damkar Pacitan Sugino menyatakan, proses evakuasi selama ini dilakukan berdasar laporan warga. Biasanya dalam laporan disebutkan bahwa hewan tersebut berbahaya juga meresahkan mereka. Bahkan, ada warga yang mendapat sengatan hewan tersebut sehingga perlu dievakuasi. ‘’Saya sendiri pernah disengat hingga dua hari panas-dingin,’’ ungkapnya kemarin (14/3).
Setidaknya sejak Januari hingga Senin (13/3) lalu, sudah lebih dari 19 evakuasi sarang tawon yang dilakukan. Selain di rumah Slamet, sebelumnya evakuasi sarang tawon juga dilakukan tim rescue damkar di tempat tinggal Yona Ardianto di Dusun Demeling, Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan.
Sugino menerangkan, dalam sehari pihaknya pernah menerima lima laporan evakuasi sarang tawon. Tapi, tak semuanya dapat dievakuasi hari itu juga. Sebab, jam sudah lewat tengah malam. Sehingga, evakuasi mesti dilakukan keesokan harinya. ‘’Lokasinya (jalan) juga sulit. Sehingga, butuh waktu. Sementara evakuasi biasa dilakukan malam hari ketika semua tawon sudah berada di dalam sarangnya,’’ terangnya.
Dalam beberapa hari terakhir, laporan adanya sarang tawon tersebut memang cukup tinggi. Terutama di Kecamatan Pacitan, Arjosari, Ngadirojo dan Kebonagung. Sedangkan tindakan pemusnahan dilakukan dengan cara pembakaran sarang. Adapun petugas damkar menggunakan tabung LPG 3 kg. Juga selang untuk membakar sarang lebah. (gen/her)