PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Peristiwa memilukan yang terjadi di SDN 1 Kledung sudah sampai ke telinga kalangan DPRD. Mereka meminta kepada dindik setempat untuk melakukan evaluasi pascakejadian itu. Dengan harapan, peristiwa serupa tidak terjadi di sekolah lain.
‘’Pertama, guru yang menjadi korban itu diobati dulu. Kedua, tentunya ini merupakan pembelajaran bagi dindik bahwa kehati-hatian, kewaspadaan dan monev sangat perlu dilakukan,’’ kata Ketua Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handoko kemarin (16/3).
Sementara soal adanya perbedaan kronologi kejadian, pihaknya perlu memastikan lebih lanjut dengan berencana inspeksi mendadak (sidak) ke SDN 1 Kledung. Yang jelas, dia merasa prihatin dengan adanya kejadian tersebut. ‘’Kami merasakan keprihatinan juga. Kalaupun ini memang benar ada kerusakan pada (bangunan) sekolah atau mebeler nanti akan menjadi bahan evaluasi kami,’’ terang politisi Partai Demokrat itu.
Yang jelas, Rudi mengingatkan kepada dindik untuk tidak mencari pembenaran. Sebaliknya, dia justru mendorong agar dindik mencari solusi pasca kejadian tersebut. Supaya ke depannya tidak terjadi peristiwa serupa.
‘’Harapannya, kami tidak mencari masalah. Tapi, akan menyelesaikan masalah ini seperti apa agar semua klir,’’ tegasnya.
Selain berencana sidak ke lapangan, pihaknya juga bakal mengecek tentang kepastian pengisian dapodik ke pihak SDN 1 Kledung. Sebab, dia mendengar adanya informasi bahwa sekolah ini tak kunjung direhab kendati sudah rusak lantaran adanya kesalahpahaman ketika pengisian dapodik.
‘’Nanti akan kami lihat dapodik di sekolah tersebut. Apakah kondisi kerusakan sekolah ini sudah dimasukkan apa belum. Termasuk meminta respons dindik, apakah sekolah itu bisa direhab dengan menyesuaikan anggaran yang ada,’’ jelas Rudi. (gen/her)