26.9 C
Madiun
Sunday, June 11, 2023

Tanah Gerak Rusak Lima Rumah Warga, Dua KK Mengungsi

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Sebanyak lima rumah dengan enam kepala keluarga (KK) di Dusun Salam, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung kondisinya mengkhawatirkan. Pasalnya tanah yang berada di wilayah tersebut sering terjadi pergerakan. Akibatnya dua rumah harus ditinggalkan oleh pemiliknya.

Kepala Dusun Salam Agus Rudianto mengatakan, lima rumah warga terdampak tanah gerak itu masing-masing milik Sugito, Susanto, Debi Maryanto, Sujito dan Suryadi. Saat ini, rumah Sugito dan Susanto telah dikosongi. Mereka pindah ke orang tuanya. ‘’Sementara yang tiga penghuni rumah lainnya itu kalau hujan mereka merasa waswas. Karena tanahnya gerak terus,’’ katanya kemarin (20/3).

Agus sempat menunjukkan kondisi rumah Debi yang lantai rumahnya sudah menganga dan temboknya retak. Tapi, mereka tidak sampai mengungsi. Alasannya tidak memiliki tanah lagi selain yang ditempati saat ini. ‘’Pak Sujito dan Suryadi sempat mengaku kalau malam dalam kondisi hujan deras itu terdengar suara retakan di rumah mereka,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Truk Pasir Terguling di Jalur Pacitan-Ponorogo

Dia mengungkapkan, kejadian tanah gerak di dusunnya ini sudah muncul sejak 2017 lalu. Adalah rumah Sugito dan Susanto yang menjadi korban ketika itu. Kemudian pergerakan tanah meluas hingga berdampak ke rumah Debi Maryanto, Sujito dan Suryadi pada 2022. ‘’Panjang tanah gerak mencapai 300–400 meter membentuk seperti tapal kuda. Saat ini, pergerakan tanah masih saja terjadi. Bahkan, kondisi jalan juga ambles,’’ terang Agus. (gen/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Sebanyak lima rumah dengan enam kepala keluarga (KK) di Dusun Salam, Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung kondisinya mengkhawatirkan. Pasalnya tanah yang berada di wilayah tersebut sering terjadi pergerakan. Akibatnya dua rumah harus ditinggalkan oleh pemiliknya.

Kepala Dusun Salam Agus Rudianto mengatakan, lima rumah warga terdampak tanah gerak itu masing-masing milik Sugito, Susanto, Debi Maryanto, Sujito dan Suryadi. Saat ini, rumah Sugito dan Susanto telah dikosongi. Mereka pindah ke orang tuanya. ‘’Sementara yang tiga penghuni rumah lainnya itu kalau hujan mereka merasa waswas. Karena tanahnya gerak terus,’’ katanya kemarin (20/3).

Agus sempat menunjukkan kondisi rumah Debi yang lantai rumahnya sudah menganga dan temboknya retak. Tapi, mereka tidak sampai mengungsi. Alasannya tidak memiliki tanah lagi selain yang ditempati saat ini. ‘’Pak Sujito dan Suryadi sempat mengaku kalau malam dalam kondisi hujan deras itu terdengar suara retakan di rumah mereka,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Enam Desa Lemot Ajukan Dana Desa

Dia mengungkapkan, kejadian tanah gerak di dusunnya ini sudah muncul sejak 2017 lalu. Adalah rumah Sugito dan Susanto yang menjadi korban ketika itu. Kemudian pergerakan tanah meluas hingga berdampak ke rumah Debi Maryanto, Sujito dan Suryadi pada 2022. ‘’Panjang tanah gerak mencapai 300–400 meter membentuk seperti tapal kuda. Saat ini, pergerakan tanah masih saja terjadi. Bahkan, kondisi jalan juga ambles,’’ terang Agus. (gen/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru