PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Triwulan pertama tahun anggaran 2023 hampir habis. Tapi, jumlah paket pekerjaan pemerintah yang masuk proses lelang masih sangat minim. Berdasar data Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Setda Pacitan, baru dua paket yang diproses.
Adapun dua pekerjaan fisik itu berupa pembangunan gudang prasarana logistik Polres Pacitan di Desa Sedeng dan penataan kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) berupa pembangunan parkir serta sentra UMKM di dekat Museum SBY*ANI, Kelurahan Ploso. Kedua paket tersebut merupakan milik dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR).
Kepala Bagian UKPBJ Setda Pacitan Sigit Prabowo mengaku sebenarnya sudah ada beberapa dokumen yang diserahkan. Tapi, semuanya masih di-review. ‘’Dari DPUPR ada sekitar 10 (paket) yang dokumennya saat ini sedang kami proses. Semoga Senin (27/3) sudah bisa ditayangkan supaya dapat segera dikerjakan,’’ katanya kemarin (24/3).
Dari pantauan Radar Pacitan di website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), hanya paket penataan kawasan JLS yang proses lelangnya hampir rampung. Paket pekerjaan dengan harga perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp 898,7 juta itu telah ditawar oleh 76 kontraktor. Sementara untuk paket pembangunan gudang prasarana logistik Polres Pacitan belum ada penawaran karena baru saja ditayangkan di laman LPSE.
Sebetulnya pihak UKPBJ sudah berkirim surat ke seluruh OPD untuk mempercepat proses penyusunan dokumen lelang proyek sejak Februari lalu. Dengan harapan, pada bulan ini sudah ada banyak paket pekerjaan yang siap dilelang. ‘’Kalau mepet akhir tahun biasanya hujan. Jadi, kami dorong agar bisa lebih awal,’’ kata Sigit.
Menurutnya, dibutuhkan waktu sekitar 1–2 bulan untuk memproses paket itu hingga menentukan pemenang lelang. Sehingga, diharapkan setelah dokumen lelang rampung disusun oleh OPD secepatnya untuk disodorkan ke UKPBJ. ‘’Tentu semakin cepat semakin baik apalagi sebagian juga mengambil pekerja lokal. Jadi bisa tambah penghasilan mereka juga,’’ terang Sigit. (gen/her)