24.7 C
Madiun
Saturday, April 1, 2023

Dalam Sebulan, Pacitan Diguncang 76 Kali Gempa

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Aktivitas kegempaan di Pacitan meningkat. Dalam sebulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat mencatat telah terjadi 76 kali gempa bumi akibat aktivitas deformasi di zona Benioff maupun megathrust.

‘’Dibandingkan dengan bulan lalu (Oktober) hanya terpaut dua. Total saat itu dalam sebulan terjadi 78 kali gempa bumi,’’ ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Kamis (24/11).

Meski demikian, Erwin menyebut magnitudo gempa relatif kecil sehingga tidak memicu getaran di daratan. Adapun rata-rata kekuatan gempa mencapai 2–4 Skala Richter (SR). Pun pusat gempa berada puluhan kilometer dari batas pantai.

‘’Kami pernah mencatat dalam sehari terjadi 6–7 kali gempa bumi. Tapi, skalanya tidak besar,’’ ujar mantan Camat Tegalombo itu.

Baca Juga :  BMKG Lintas Wilayah Monitor Pacitan

Erwin menduga peningkatan aktivitas kegempaan di Pacitan ini merupakan dampak dari gempa bumi di Cianjur. Sebab, pergerakan lempeng tektonik sedang aktif.

‘’Setelah gempa Cianjur, kami mencatat telah terjadi 7 kali gempa yang berpusat di perairan Pacitan dengan skala 3,4–3,9 SR dan waktu kejadiannya berdekatan,’’ terangnya.

Meski gempa tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, dia mengharapkan masyarakat dapat memperkuat upaya mitigasi. Selain itu, menurut Erwin, masyarakat perlu menyiapkan bangunan tahan gempa termasuk memahami konsep evakuasi mandiri.

‘’Rumah kayu (semi permanen) itu lebih tahan gempa dibandingkan dengan yang menggunakan bangunan batu bata,’’ tandasnya. (gen/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Aktivitas kegempaan di Pacitan meningkat. Dalam sebulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat mencatat telah terjadi 76 kali gempa bumi akibat aktivitas deformasi di zona Benioff maupun megathrust.

‘’Dibandingkan dengan bulan lalu (Oktober) hanya terpaut dua. Total saat itu dalam sebulan terjadi 78 kali gempa bumi,’’ ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Kamis (24/11).

Meski demikian, Erwin menyebut magnitudo gempa relatif kecil sehingga tidak memicu getaran di daratan. Adapun rata-rata kekuatan gempa mencapai 2–4 Skala Richter (SR). Pun pusat gempa berada puluhan kilometer dari batas pantai.

‘’Kami pernah mencatat dalam sehari terjadi 6–7 kali gempa bumi. Tapi, skalanya tidak besar,’’ ujar mantan Camat Tegalombo itu.

Baca Juga :  PPKM Dicabut, di Pacitan Tersisa 7 Kasus Aktif

Erwin menduga peningkatan aktivitas kegempaan di Pacitan ini merupakan dampak dari gempa bumi di Cianjur. Sebab, pergerakan lempeng tektonik sedang aktif.

‘’Setelah gempa Cianjur, kami mencatat telah terjadi 7 kali gempa yang berpusat di perairan Pacitan dengan skala 3,4–3,9 SR dan waktu kejadiannya berdekatan,’’ terangnya.

Meski gempa tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, dia mengharapkan masyarakat dapat memperkuat upaya mitigasi. Selain itu, menurut Erwin, masyarakat perlu menyiapkan bangunan tahan gempa termasuk memahami konsep evakuasi mandiri.

‘’Rumah kayu (semi permanen) itu lebih tahan gempa dibandingkan dengan yang menggunakan bangunan batu bata,’’ tandasnya. (gen/her)

Most Read

Artikel Terbaru