PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Pacitan mendapat perhatian Kajati Jatim Mia Amiati. Kamis (24/11), jaksa cantik yang pernah menjabat sebagai Direktur Pengamanan Pembangunan Strategis pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) itu datang ke Pacitan.
Selain meresmikan Musala Al-Ikhlas di kompleks Kejari Pacitan, Mia menekankan kepada para jaksa untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Sebab, saat pesta demokrasi itu berlangsung terdapat jaksa yang masuk dalam Tim Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
‘’Dalam penanganan (pelanggaran) jangan sampai ada keberpihakan. Syukur-syukur ada perkiraan keadaan (kirka) sehingga bisa memetakan potensi terjadinya pelanggaran,’’ katanya.
Selain itu, dia menyebut Pacitan menjadi wilayah hukum terjauh Kejati Jatim. Meski demikian, Mia tak ingin para jaksa di Kejari Pacitan kendur dalam menangani sebuah kasus maupun perkara.
‘’Untuk pidana khusus (pidsus) baru satu yang naik penyidikan. (yang masuk tahap) penuntutan juga satu. Kami berharap ada peningkatan nanti ada tersangka dan perkara baru,’’ harap Mia.
Selain pidsus, dia juga menekankan para jaksanya untuk objektif dalam menangani perkara pidana umum (pidum). Selama ini, menurutnya, kasus pidum di Pacitan termasuk minim. Dalam sebulan pihaknya hanya menerima pelimpahan 3–5 perkara dari Polres Pacitan.
‘’Jaksanya 11 saya ingin lebih represif dan berinovasi dalam bekerja. Bagaima caranya untuk berkolaborasi antarpenyidik supaya banyak kasus yang ditangani,’’ terangnya.
Sementara itu, Kajari Pacitan Andi Panca Sakti memastikan bakal meningkatkan kinerja jajarannya. ‘’Kami tetap berusaha menggali informasi terutama laporan dari masyarakat. Kami juga ingin jaksa-jaksa (intelijen dan pidsus) yang di lapangan bisa mendata proyek-proyek yang mana yang bermasalah,’’ katanya. (gen/her)