23.7 C
Madiun
Monday, June 5, 2023

Produsen Lokal Susah Dapatkan Kedelai Impor

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Negara tidak sedang berperang. Juga tidak mengalami krisis moneter. Namun, gejala kesulitan ekonomi mulai dirasakan warga di seluruh pelosok negeri. Belum tuntas problem minyak goreng, bahan baku kedelai ikutan langka di pasaran.

Kabid Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan Luthfi Azza Azizah mengatakan, kebutuhan impor kedelai cukup tinggi, nyaris 90 persen. Didominasi pasokan dari Amerika Serikat. Sayangnya, perkebunan di Negeri Paman Sam itu sedang mengalami gagal panen akibat cuaca buruk. ‘’Potensi harganya masih akan naik, bahkan sampai Lebaran,’’ ujarnya, Senin (28/2).

Di pasaran, harga kedelai tembus Rp 14 ribu per kilogram. Melonjak Rp 2.000 dari semula Rp 12 ribu per kilogram. Namun, stoknya kosong beberapa pekan belakangan. Produsen tempe dan tahu mulai kesulitan mendapatkannya di pasaran. Terutama kedelai impor yang dianggap lebih cocok dijadikan bahan baku. ‘’Penghitungan Kemendag (Kementerian Perdagangan), jika bahan baku di harga Rp 12 ribu, IKM (industri kecil menengah) masih bisa dapat untung,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Perspa Ingin Lepas dari Jago Juru Kunci

Meski kedelai kian sulit didapatkan produsen, Luthfi memastikan komoditas tahu dan tempe masih aman di pasaran. Meski harganya relatif lebih mahal. ‘’Pemerintah sedang menyusun skema menangani permasalahan ini. Kita tunggu saja, semoga tidak berlarut-larut,’’ harapnya. (gen/c1/fin/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Negara tidak sedang berperang. Juga tidak mengalami krisis moneter. Namun, gejala kesulitan ekonomi mulai dirasakan warga di seluruh pelosok negeri. Belum tuntas problem minyak goreng, bahan baku kedelai ikutan langka di pasaran.

Kabid Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan Luthfi Azza Azizah mengatakan, kebutuhan impor kedelai cukup tinggi, nyaris 90 persen. Didominasi pasokan dari Amerika Serikat. Sayangnya, perkebunan di Negeri Paman Sam itu sedang mengalami gagal panen akibat cuaca buruk. ‘’Potensi harganya masih akan naik, bahkan sampai Lebaran,’’ ujarnya, Senin (28/2).

Di pasaran, harga kedelai tembus Rp 14 ribu per kilogram. Melonjak Rp 2.000 dari semula Rp 12 ribu per kilogram. Namun, stoknya kosong beberapa pekan belakangan. Produsen tempe dan tahu mulai kesulitan mendapatkannya di pasaran. Terutama kedelai impor yang dianggap lebih cocok dijadikan bahan baku. ‘’Penghitungan Kemendag (Kementerian Perdagangan), jika bahan baku di harga Rp 12 ribu, IKM (industri kecil menengah) masih bisa dapat untung,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Saluran Air Buruk, Petani Padi di Pacitan Terancam Rugi

Meski kedelai kian sulit didapatkan produsen, Luthfi memastikan komoditas tahu dan tempe masih aman di pasaran. Meski harganya relatif lebih mahal. ‘’Pemerintah sedang menyusun skema menangani permasalahan ini. Kita tunggu saja, semoga tidak berlarut-larut,’’ harapnya. (gen/c1/fin/her)

Terpopuler

Artikel Terbaru