PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Realisasi pekerjaan fisik pada triwulan 1 (Januari-Maret) tahun ini minim. Sesuai catatan DPRD Pacitan, hingga akhir Maret baru 13 paket tuntas lelang. Puluhan paket pekerjaan lainnya malah belum masuk di Bagian Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Setkab Pacitan.
’’Kami sudah undang OPD (organisasi perangkat daerah) terkait untuk rapat dengar pendapat,’’ ujar Ketua Komisi IV DPRD Pacitan Pujo Setyo Hadi, kemarin (28/3).
Dia menambahkan, minimnya proyek pekerjaan yang masuk UKPBJ jelas jadi sorotan. Beberapa hari lalu, kata dia, sudah diundang dengar pendapat tim dari dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR), dinas perumahan dan permukiman (dinas perkim), hingga dinas pendidikan (dindik).
’’Komisi IV sudah koordinasikan hal itu, dan beberapa juga sudah tayang di LPSE,’’ jelasnya.
Merujuk hasil dengar pendapat, kata dia, proses lelang tersebut bakal dimulai akhir bulan ini. Pun berlanjut satu persatu usulan lain di ajukan ke UKPBJ. Meski tak bisa serentak, lanjutnya, kondisi tersebut dimaklumi wakil rakyat.
Sebab, waktu pekerjaan juga bersamaan dengan momentum Ramadan. Selain banyak hari besar libur, kepadatan arus lalu lintas dipandang justru bisa ganggu proses pekerjaan. ’’Kalau setelah ini baru dimulai juga kami pandang tidak masalah, karena dari sisi waktu juga masih cukup sebelum akhir tahun,’’ katanya.
Pujo berharap tahun ini proyek fisik dipersiapkan matang setiap OPD. Mulai penyusunan pun pelelangan hingga realisasi pekerjaan. Komisi IV tak ingin ada proyek yang mangkrak.
Sebab, itu berpotensi menimbulkan kerugian negara. Terlebih, alokasi APBD untuk pembangunan tersebut terbilang cupet pun mengandalkan dana pemerintah pusat dan provinsi. ’’Terburu-buru kami harapkan tidak terjadi, yang penting hasilnya bisa maksimal,’’ pungkasnya. (gen/ota)