PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Tuntas sudah episode buruk wabah leptospirosis di Pacitan. Dinas kesehatan (dinkes) setempat mengklaim tidak ada penambahan kasus baru dari penyakit yang diakibatkan penularan bakteri leptospira dari air kencing tikus tersebut. ’’Enam hari ini sudah tidak ada kasus baru, tapi kami tetap pantau sampai hari kedelapan untuk memastikan wabah benar-benar berakhir,’’ ujar Plt Kepala Dinkes Pacitan Daru Mustiko Aji, kemarin (28/3).
Dia membeberkan, sejak temuan kasus pertama awal Januari hingga 19 Maret lalu tercatat 201 kasus aktif leptospirosis. Catatan dinkes, kasus tersebut ditemukan di sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Kebonagung, Nawangan, Ngadirojo, Tulakan serta Ngadirojo.
Enam orang di antaranya meninggal dunia. ’’Kasus terakhir di wilayah Puskesmas Nawangan. Terbanyak memang di kecamatan Nawangan dan Ngadirojo,’’ jelasnya.
Meski wabah terkendali, kata dia, warga Pacitan tak boleh lengah. Ini mengantisipasi potensi wabah susulan. Ini seiring tingginya peredaan potensi penular seperti tikus hingga ternak berkaki empat lainnya.
Hingga pihaknya berharap kontrol populasi serta pemberantasan hama tetap dilakukan setiap wilayah antispasi penyebaran wabah terulang. ’’Penurunan ini tak lepas dari kesadaran masyarakat yang mulai meningkat, serta penyuluhan selain kondisi cuaca yang mendukung karena cerah,’’ pungkasnya. (gen/ota)