28.1 C
Madiun
Tuesday, March 21, 2023

Gejolak Alam Silih Ganti Mengancam Pacitan

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Tingginya intensitas bencana di Pacitan perlu mendapatkan penanganan serius. Gejolak alam silih berganti mengancam. Mulai banjir, longsor, hingga pengikisan sejumlah sungai besar.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan, persoalan itu tak bisa ditanganinya sendirian. Lintas sektoral mulai DPUPR, perkim, satpol PP, hingga DLH dan dinas pendidikan (dindik) wajib cancut tali-wanda. Bersama-sama mengentaskan persoalan bencana sesuai tupoksinya. ‘’DPUPR mengerahkan alat beratnya, dinsos mengurusi pengungsian, dan lain sebagainya,’’ ujarnya, Senin (29/11).

Beberapa waktu lalu, BPBD telah menginventarisasi kesiapan tiap OPD penyerta. Baik alat berat maupun jumlah personel di setiap dinas. Agar siap dikerahkan saat kondisi darurat. Terlebih, belakangan intensitas bencana meningkat seiring penghujan. ‘’Kami minta OPD terkait bersiap. Bencana ini masalah bersama,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Minyak Goreng Semakin Langka dan Mahal di Pacitan

Saat banjir batu di Karangrejo, BPBD mendapat bantuan dari DPUPR. Alat berat yang dikerahkan cukup meringankan pembersihan material bebatuan. Bencana yang terjadi di sana melumpuhkan akses warga. Tak terkecuali siswa yang hendak berangkat sekolah. Karenanya, dindik perlu dilibatkan untuk mencarikan solusinya. ‘’Bencana itu kompleks,’’ ungkapnya. (gen/c1/fin/her)

PACITAN, Jawa Pos Radar Pacitan – Tingginya intensitas bencana di Pacitan perlu mendapatkan penanganan serius. Gejolak alam silih berganti mengancam. Mulai banjir, longsor, hingga pengikisan sejumlah sungai besar.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan, persoalan itu tak bisa ditanganinya sendirian. Lintas sektoral mulai DPUPR, perkim, satpol PP, hingga DLH dan dinas pendidikan (dindik) wajib cancut tali-wanda. Bersama-sama mengentaskan persoalan bencana sesuai tupoksinya. ‘’DPUPR mengerahkan alat beratnya, dinsos mengurusi pengungsian, dan lain sebagainya,’’ ujarnya, Senin (29/11).

Beberapa waktu lalu, BPBD telah menginventarisasi kesiapan tiap OPD penyerta. Baik alat berat maupun jumlah personel di setiap dinas. Agar siap dikerahkan saat kondisi darurat. Terlebih, belakangan intensitas bencana meningkat seiring penghujan. ‘’Kami minta OPD terkait bersiap. Bencana ini masalah bersama,’’ tegasnya.

Baca Juga :  Minyak Goreng Semakin Langka dan Mahal di Pacitan

Saat banjir batu di Karangrejo, BPBD mendapat bantuan dari DPUPR. Alat berat yang dikerahkan cukup meringankan pembersihan material bebatuan. Bencana yang terjadi di sana melumpuhkan akses warga. Tak terkecuali siswa yang hendak berangkat sekolah. Karenanya, dindik perlu dilibatkan untuk mencarikan solusinya. ‘’Bencana itu kompleks,’’ ungkapnya. (gen/c1/fin/her)

Most Read

Artikel Terbaru