PONOROGO, Jawa Pos Radar Ponorogo – Prestasi awal tahun jajaran Polres Ponorogo menggagalkan peredaran belasan ribu butir pil koplo berbanding terbalik dengan ungkap kasus kriminal sepanjang 2019 lalu. Tercatat masih ada 94 kasus belum tuntas dari total 302 kasus yang ditangani. Ini jadi pekerjaan rumah bagi aparat kepolisian di Ponorogo.
Meski begitu, angka tersebut sudah jauh lebih baik dibanding 2018. Pada 2018 lalu tercatat 136 kasus gagal diungkap. ‘’Secara umum, angka kriminalitas mengalami penurunan,’’ kata Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto saat paparan analisis dan evaluasi (anev) akhir tahun 2019, Selasa lalu (31/12).
Arief membeber, tahun 2019 sebanyak 208 kasus diselesaikan. Sebagai perbandingan, 263 kasus diselesaikan dari total 399 laporan yang masuk pada 2018. Turunnya kasus atau laporan masuk ini menandakan Ponorogo lebih kondusif. ‘’Di satu sisi Ponorogo semakin kondusif karena angka kriminalitasnya mengalami penurunan,’’ ujarnya.
Dari ratusan kasus tersebut, perjudian mendominasi. Tercatat 46 kasus perjudian sepanjang 2019. Angka tersebut dinilai sudah membaik. Sebab, pada 2018 tercatat 120 kasus yang ditangani Korps Bhayangkara. ‘’Dari tahun ke tahun perjudian masih mendominasi angka kriminalitas, tapi cenderung turun,’’ sebutnya.
Kasus peredaran narkoba didominasi pil koplo. Sepanjang 2019, 25 ribu butir pil dobel L itu diamankan. Sedangkan minuman beralkohol yang disita 2.715 liter. ‘’Untuk narkoba jenis lainnya, relatif sedikit,’’ beber Arief sembari mengimbau masyarakat lebih berperan aktif membantu tugas kepolisian agar Ponorogo semakin kondusif. (naz/c1/sat)