PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Kengerian akibat ledakan petasan belum berakhir. Kejadian di Desa Sambilawang, Bungkal, bukanlah kali pertama. Jawa Pos Radar Ponorogo mencatat, mercon pernah membuat tiga orang meninggal, tiga koma, dan empat luka berat. Pun merusak rumah dan bangunan sekolah sepanjang dua tahun terakhir.
Beberapa hari sebelum insiden di Dusun Suki, Desa Sambilawang, Bungkal, polisi sempat menyampaikan maklumat larangan petasan dan balon udara. Kali ini, polisi bakal memburu sampai ke akar-akarnya. Agar kengerian serupa tak terulang kembali. Pengedar bahan peledak (handak) dan toko online terkait bakal ditelusuri. ‘’Kami akan tindak lanjuti semuanya. Balon dan mercon tak ada toleransi,’’ kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Kamis (7/4).
Polisi juga memberikan peringatan keras bagi siapa pun yang terlibat dalam pembuatan mercon maupun balon udara. Pembuat, pemasok dana (donatur), koordinator, hingga penerbang balon udara bakal berurusan dengan aparat hukum. Tidak terkecuali YouTuber yang turut mengabadikan momen saat balon udara diterbangkan maupun mercon diledakkan. ‘’Kalau ada YouTuber (yang ikutan merekam, Red), diproses sekalian,’’ tegasnya.
Polisi telah melakukan pemetaan dan seluruh wilayah kini dalam pengawasan ketat. Berkaca beberapa tahun belakangan, mercon maupun balon udara cukup membahayakan. ‘’Beberapa TKP (tempat kejadian perkara) MD (meninggal dunia) tidak hanya satu-dua orang. Seharusnya dapat belajar dari kejadian itu. Jika punya uang, lebih baik disedekahkan daripada digunakan untuk membuat balon udara,’’ imbau Kapolres. (kid/c1/fin/her)