PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo seperti memakan buah simalakama. Memprioritaskan vaksinasi dosis dua untuk lanjut usia (lansia) atau vaksinasi anak yang baru mengambil start? Dinkes Jawa Timur (Jatim) memang sempat mengirimkan 30 ribu dosis Sinovac. ‘’Alokasinya untuk vaksin dosis dua,’’ kata Heni Lastari, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Ponorogo, Rabu (12/1/2022).
Menurut dia, pihaknya tidak dapat memprioritaskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang sama-sama membutuhkan Sinovac. Antrean vaksin anak untuk mendapatkan antibodi terhadap penularan Covid-19 itu akhirnya terpaksa mundur. ‘’Kami tidak punya alokasi khusus vaksin Sinovac. Jadi, tidak terlalu mengejar capaian vaksinasi anak,’’ ujarnya.
Apalagi, dinkes juga berkewajiban mengejar target capaian vaksinasi lansia dosis dua agar pembelajaran tatap muka (PTM) dapat berlangsung 100 persen. Syarat minimal yang dipatok empat menteri lewat surat keputusan bersama (SKB) adalah 50 persen. Heni berhitung harus memvaksinasi dosis dua sedikitnya 30.657 lansia untuk mencapai persentase itu. Cakupan vaksinasi dosis dua lansia juga menjadi syarat pelaksanaan vaksin booster. ‘’Anak-anak sabar dulu kalau ingin mendapat vaksin,’’ tuturnya.
Rendahnya capaian vaksinasi lansia di Ponorogo sempat menjadi sorotan. Pemprov Jatim menyarankan agar menerapkan kearifan lokal hingga warga berusia 60 tahun ke atas itu dengan sukarela menjalani vaksinasi. Muncul opsi vaksinasi door-to-door (dari pintu ke pintu) dengan vaksinator mendatangi rumah para lansia satu per satu. (mg7/c1/hw/her)