PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Tak ada organisasi perangkat daerah (OPD) yang berpangku tangan di Pemkab Ponorogo. Semuanya sengkuyung bareng memulihkan ekonomi pasca pandemi.
Dalam pengembangan wisata Telaga Ngebel misalnya. Seluruh OPD harus punya andil sesuai job desk masing-masing. ‘’Tiap OPD harus ambil peran sesuai tupoksi masing-masing dalam mewujudkan pembangunan wisata berkelanjutan,’’ ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Akhir pekan kemarin (11/3), Kang Giri, sapaan bupati malam Mingguan di Telaga Ngebel. Mengajak awak media untuk menyaksikan langsung pentas Nyanyian Telaga Water Fountain. ‘’Pengembangan Telaga Ngebel tak bisa jika hanya digawangi satu dinas. Semua pihak harus terlibat dan inilah gotong-royong sesungguhnya,’’ tuturnya.
Kang Giri mencontohkan, pembangunan akses jalan wisata Ngebel akan dipikirkan DPUPKP. Berikut jalur selingkar telaga yang memang perlu pemikiran khusus. Mengingat ruas jalan selingkar telaga cukup sempit sehingga kerap mengakibatkan kemacetan. Baik di akhir pekan maupun saat digelar even tahunan seperti Grebeg Suro.
Sedangkan penerangan jalan umum (PJU) maupun utilitas pelengkap jalan menuju Telaga Ngebel menjadi tugasnya dinas perhubungan (dishub) setempat. Termasuk penataan parkir di objek wisata yang turut beretribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD). Dari sisi keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat menjadi kerja bareng TNI, Polri, dan Satpol PP setempat. ‘’Semua pihak harus terlibat dan inilah gotong-royong sesungguhnya,’’ tegasnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) juga perlu mengoptimalisasikan layanan kesehatan di area wisata. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) dipasrahi urusan perkebunan maupun hortikultura yang belakangan naik pamor. Durian asli Ngebel cukup digandrungi wisatawan. Manggis Ngebel juga telah ekspor ke pasar China. ‘’Tidak bisa saya sebut satu-persatu nama OPD, intinya kerja bareng seluruh OPD bersinergi,’’ ujarnya.
Detak ekonomi di Telaga Ngebel berdenyut kencang di bawah kepemimpinan Kang Giri dan Bunda Rita. Pendapatan Telaga Ngebel pada dua bulan awal 2023 ini sudah tembus Rp 1,2 miliar. Jika rata-rata pendapatan per bulan Rp 600 juta, maka tembus Rp 7,2 miliar setahun. Pendapatan yang masuk ke kas daerah itu berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di Bumi Reog. (kid/fin)