PONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Gulang Winarno yang baru menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo tiga bulan seolah ketiban sampur dengan problem akut menahun persampahan di TPA Mrican. Kendati demikian, pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya yang diharapkan dapat mengurai problem pelik yang muncul sejak 2018 silam tersebut. ‘’Ini sudah berproses untuk penanganan sampah di Ponorogo,’’ katanya usai menemui demonstran.
DLH menyiapkan sejumlah penanganan. Salah satunya, membangun talut mengelilingi TPA Mrican. Saat ini dalam tahapan perencanaan. Proyek yang dibiayai APBD Rp 1,7 miliar itu diperkirakan mulai digarap bulan depan. ‘’Kami kerjakan pada bulan keempat, sekarang sudah perencanaan. Pembuatan gambar sudah selesai,’’ tegasnya.
Langkah selanjutnya, DLH bakal menggaet pihak ketiga yang telah berpengalaman mengelola sampah di daerah lain. Bahkan mampu mengelola sampah hingga 100 ton per hari. ‘’Produksi 70 ton sehari itu langsung masuk pengelolaan, 30 ton dikelola dari tumpukan sampah di TPA Mrican. Secara perlahan, gunungan di TPA Mrican akan berkurang,’’ imbuhnya.
DLH juga berencana membangun hanggar untuk mengelola sampah. Mesin pengolah sampah bakal didatangkan di hanggar tersebut. Gulang menarget pengelolaan tersebut jalan pada bulan keenam dan selambattnya mundur sebulan berikutnya. Pihaknya juga bakal membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk mengurai problem lingkungan yang disebabkan air lindi. ‘’Anggaran tahun ini sudah ada untuk pengelolaan TPA Mrican,’’ jelasnya.
Disinggung blokade yang bakal dilakukan warga desa setempat, Gulang bakal turun ke lokasi hari ini (21/3). Selain menyampaikan rencana penanganan, pihaknya juga bakal membawa bukti dokumen terkait rencana penanganan TPA Mrican. Sekaligus membangun komunikasi dengan pemdes setempat agar tidak sampai dilakukan blokade. ‘’Proses ini tidak bisa satu atau dua hari, dari penganggaran, perencanaan, pelaksanaan perlu proses,’’ pungkasnya. (kid/fin)